PVMBG Imbau Wisatawan Gunung Tangkubanparahu Waspada

Senin, 22 Juli 2019 - 22:47 WIB
PVMBG Imbau Wisatawan Gunung Tangkubanparahu Waspada
Kawah Ratu di TWA Gunung Tangkubanparahu. Wisatawan diimbau tidak terlalu dekat ke kawah itu untuk menghindari letusan fratik tanpa didahului oleh gejala vulkanik. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan imbauan kepada wisatawan terkait aktivitas Gunung Tangkubanparahu.

Wisatawan diminta tidak mendekati Kawah Ratu dan Kawah Upas untuk sementara waktu karena dikhawatirkan membahayakan seiring dengan adanya aktivitas gempa di gunung itu.

"Untuk saat ini sebaiknya wisatawan tidak mendekat dulu, demi keamanan," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunungapi PVMBG, Hendra Gunawan saat dihubungi Senin (22/7/2019).

Menurutnya, cukup berisiko jika wisatawan mendekat Kawah Ratu dan Kawah Upas di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkubanparahu, apalagi sampai menginap/berkemah di kawasan tersebut. Hal yang juga harus diperhatikan adalah wisatawan dan pendaki diminta memantau kondisi cuaca.

"Kalau kondisi sedang hujan sebaiknya jangan dulu dekat dengan kawah, sebab dikhawatirkan terdapat gas-gas vulkanik yang membahayakan manusia," sambungnya.

Dia menyebutkan, dari rekaman seismograf pada 21 Juli 2019 dari pukul 00.00-24.00 WIB telah terjadi 425 gempa hembusan, 2 kali gempa tremor harmonik, 3 kali gempa low frequency, 3 kali gempa vulkanik dalam dan 3 kali gempa tektonik jauh. Sementara pengamatan visual pada 22 Juli 2019 sejak pukul 06.00 WIB, menunjukan asap kawah utama bertekanan lemah-sedang.

Kondisi asap teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal. Sedangkan angin bertiup lemah-sedang ke arah utara dan selatan.

Meski terpantau aman, namun kepada masyarakat di sekitar Gunung Tangkubanparahu, pengunjung, pendaki, dan pengelola wisata agar mewaspadai terjadinya letusan fratik tiba-tiba yang tanpa didahului oleh gejala vulkanik.

Terkait aktivitas gempa yang terekam seismograf, dia menyebutkan, belum dapat dipastikan ada peningkatan yang konstan karena evaluasi dari PVMBG belum selesai dalam mengumpulkan data.

Kejadian ini pun selalu berulang seperti terjadi tahun lalu dan tahun sebelumnya. Dua minggu lalu aktivitas, kata dia, aktivitas gempanya lebih besar, tapi beberapa hari belakangan terus menurun sehingga status Gunung Tangkubanparahu masih dalam level normal.

"Ini apakah pengaruh musim kemarau atau apa belum bisa dipastikan, tapi kami terus pantau perkembangannya day by day," pungkasnya.
(abs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3125 seconds (0.1#10.140)