Jabar Bangun Instalasi Pengolah Sampah Plastik Jadi Solar Tahun 2020

Senin, 22 Juli 2019 - 22:28 WIB
Jabar Bangun Instalasi Pengolah Sampah Plastik Jadi Solar Tahun 2020
Gubernur Jabar Ridwan Kamil, CEO Plastic Energy Carlos Monreal, dan Wali Kota Bogor Bima Arya menyepakati pembangunan pengolah sampah plastik menjadi green diesel dengan Plastic Energy di London, Inggris, Senin (22/7/2019). Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyepakati pembangunan instalasi pengolah sampah plastik menjadi green diesel (solar) dengan CEO Plastic Energy, Carlos Monreal di London, Inggris, Senin (22/7/2019).

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menargetkan, proyek dengan nilai investasi sekitar Rp3 triliun itu terealisasi pada 2020 mendatang.

"MoU sudah kita buat lama. Hari ini kita sepakati langsung dengan CEO-nya, kita akan menyediakan lahan untuk mereka (Plastic Energy) sewa, mempercepat proses perizinan, lalu kita sediakan sampah plastik di luar botol plastik untuk diolah menjadi energi berupa green diesel," tutur Emil dalam siaran persnya, Senin (22/7/2019).

Menurut Emil, pembangunan instalasi pengolahan sampah plastik menjadi green diesel akan dilakukan di lima daerah, yakni Bogor, Bandung Raya, Bekasi, Tasikmalaya, dan Cirebon.

"Untuk tahap awal kita bangun di Bogor dan Bandung Raya," sebutnya.

Lokasi di Bogor berada di Galuga dengan luas 20 hektare, sedangkan Bandung Raya berlokasi di kawasan Gedebage dengan luas 10 hektare.

Emil juga menyebutkan, nilai investasi satu lokasi mencapai Rp630 miliar. Dia pun menargetkan, pengkajian sampai perizinan selesai pada akhir 2019, sehingga pembangunan bisa dimulai Januari 2020.

Emil menyatakan, keberadaan pengolahan sampah plastik menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah sampah plastik, terutama di Sungai Citarum dan laut. Dia juga menegaskan, sudah menyampaikan rencana tersebut kepada Presiden Joko Widodo dan disetujui.

"Selama ini kan kita mengampanyekan pemilahan sampah plastik, namun kemana sampah plastik yang sudah dipilah itu belum ada solusinya. Nah, dengan adanya Plastic Energy jadi teratasi," katanya.

"Ini kabar baik karena selama ini kan tipping fee jadi persoalan," sambung Emil.

Menurut Emil, terdapat dua cara penyerahan sampah plastik ke Plastic Energy. Pertama, sampah plastik murni. Kedua, sampah campuran yang nantinya dipilah oleh Plastic Energy. Dari 1.000 ton sampah, kata Emil, sekitar 100 ton sampah plastik yang diambil.

CEO Plastic Energy Carlos Monreal mengatakan bahwa satu ton sampah plastik dapat menghasilkan 85 liter green diesel.

"Green diesel yang dihasilkan bisa dipakai untuk mobil, truk. Truk pengangkut sampah pakai ini juga," katanya.

Selain itu, kata Carlos, pihaknya akan turut membantu feasibility study proyek tersebut. Dia pun berharap, proses perizinan yang lainnya dapat segera selesai.

"Kami bisa mulai bangun konstruksi awal 2020," ucapnya.

Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan, proyek ini sejalan dengan kebijakan pemilahan sampah. Dia pun akan berkoordinasi dengan Pemkab Bogor karena pemenuhan kebutuhan 100 ton sampah plastik per hari tidak bisa dipenuhi oleh pihaknya.

"Sampah plastik kita (Kota Bogor) per hari 84 ton," sebut Bima.

(BACA JUGA: Perkuat Kerja Sama, Ridwan Kamil Terbang ke Inggris dan Swedia)
(abs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0638 seconds (0.1#10.140)