Sempat Ditolak Opang, Uji Coba Trayek Baru Angkot di Cimahi Tetap Berjalan

Senin, 22 Juli 2019 - 21:02 WIB
Sempat Ditolak Opang, Uji Coba Trayek Baru Angkot di Cimahi Tetap Berjalan
Kepala Seksi Angkutan Dishub Kota Cimahi, Ranto Sitanggang (baju putih) memberikan penjelasan kepada para sopir di sela uji coba trayek baru angkot, Senin (22/7/2019). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
CIMAHI - Meskipun sempat ada penolakan, uji coba trayek baru Citeureup-Cimindi di Kota Cimahi tetap dilaksanakan sesuai rencana pada Senin (22/7/2019) siang.

Rencananya, uji coba trayek ini akan dilaksanakan hingga 29 Juli 2019 dan ada belasan angkutan umum (angkot) yang siap mengaspal di rute yang melintasi Kantor Pemkot Cimahi ini.

Awalnya, petugas gabungan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cimahi bersama Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Cimahi serta unsur TNI merencanakan uji coba dimulai pukul 08.00 WIB. Namun, rencana itu tertunda hingga pukul 10.00 WIB karena ada penolakan dari ojek pangkalan (opang) yang rutenya akan dilalui angkot trayek baru tersebut, seperti di Jalan Sukasari dan Jalan Jati Serut.

Kepala Seksi Angkutan Dishub Kota Cimahi, Ranto Sitanggang mengatakan, mediasi dilakukan sekitar dua jam dengan para opang. Setelah diberikan penjelasan, akhirnya uji coba trayek baru itu bisa dilaksanakan.

"Uji coba sempat molor dua jam karena masih ada miskomunikasi dengan opang di Sukarasa dan Jati. Tapi, akhirnya mereka memahami setelah diberi penjelasan," tuturnya kepada wartawan, Senin (22/7/2019).

Uji coba trayek ini melintasi rute Pasar Citeureup kemudian masuk ke Jalan Encep Kartawiria-Jalan Kamarung-Jalan Permana Barat, Jalan Permana Timur-Jalan Ciawitali-Jalan Rd. Hardjakusumah (Kantor Pemkot Cimahi)-Jalan Jati Serut-Jalan Pesantren-Jalan Aruman-Jalan Pesantren-Jalan Amir Mahmud dan Terminal Cimindi.

Dia menjelaskan, trayek baru ini sifatnya hanya uji coba dan belum tentu permanen. Setelah uji coba, pihaknya akan langsung melakukan evaluasi berbagai aspek, seperti dari sisi pendapatan pengemudi angkot, dampak kepada opang, hingga animo dan potensi pengguna di masyarakat yang terlintasi trayek baru tersebut.

"Hasilnya akan dievaluasi karena tujuan dari uji coba trayek baru ini adalah agar masyarakat dimudahkan. Kalau untuk tarif berdasarkan hasil perhitungan biaya operasional kendaraan (BOK) sudah ditetapkan dari Citeureup-Terminal Cimindi via Pemkot Cimahi sebesar Rp4.000/orang," sebutnya.

Salah seorang opang di Jalan Kamarung, Idi (60) mengungkapkan, sebetulnya yang menolak adanya uji coba angkot trayek baru ini hanya opang di luar Kamarung, seperti Jati dan Ciawitali. Mereka khawatir penghasilannya menurun karena adanya angkot baru di jalur itu.

"Kalau yang di sini (Kamarung) sudah dirembukan dan pada sepakat. Justru yang menolak itu dari luar Kamarung karena mungkin gak ada rembukan dulu," kata dia.

Kepala Bagian Operasi (KBO) Satlantas Polres Cimahi, Iptu Duddy Iskandar mengatakan, untuk menjaga keamanan dan kondusivitas, pihaknya melakukan pengawalan di titik-titik uji coba trayek yang dilintasi.

"Pengawalan kegiatan ini untuk keamanan jalur yang dilintasi. Kami berharap situasi tetap kondusif sehingga uji coba trayek berjalan dengan lancar sampai waktu yang ditentukan nanti," ucapnya.
(abs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7680 seconds (0.1#10.140)