Uu Beberkan 3 Kasus Pembentangan Bendera Tulisan Tauhid di Lembaga Pendidikan

Senin, 22 Juli 2019 - 13:51 WIB
Uu Beberkan 3 Kasus Pembentangan Bendera Tulisan Tauhid di Lembaga Pendidikan
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
A A A
BANDUNG - Tiga kasus pembentangan bendera hitam bertuliskan tauhid terjadi di lembaga pendidikan di wilayah Jawa Barat. Kasus ini tengah dicermati oleh Pemprov Jabar.

"Sudah ada tiga kejadian (pembentangan bendera tauhid di lembaga pendidikan) yang informasinya sampai ke kami. Pertama kegiatan pesantren Ramadan di Bandung Barat. Jadi, salah satu guru ngaji dan beberapa muridnya membentangkan bendera itu yang dianggap terlarang di kelas. Fotonya ada beredar. Kepala sekolah sudah dipanggil," kata Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum ditemui di RS Bhayangkara Sartika Asih, Jalan Moh Toha, Kota Bandung, Senin (23/7/2019).

Namun, Uu enggan memastikan bendera yang dibentangkan itu apa karena multitafsir. Menurut Uu, ada yang menyebut bendera yang dibentangkan di lembaga pendidikan itu merupakan bendera tauhid yang menjadi maskot organisasi masyarakat di Indonesia yang telah dibubarkan.

Kasus kedua, ujar Uu, seorang anak SMA di Kabupaten Bandung membentangkan bendera serupa di sekolah. Dalam foto yang beredar, siswa SMA itu menyebut bahwa kelompok pemilik bendera itu hebat, disiplin, arif, dan bijaksana. "Peristiwa kedua ini terjadi di Bandung. Fotonya ada," ujar Uu.

Sedangkan kasus ketiga, tutur Uu, terjadi di sebuah SMA negeri di Kabupaten Sukabumi, beberapa hari lalu. Kepala sekolah SMA negeri di Sukabumi itu sudah dipanggil. Kepsek diminta untuk tidak melepas begitu saja kegiatan keagamaan di sekolah.

"Kasek jangan melepas begitu saja. Ini bukan berarti menghalangi kegiatan agama di sekolah tapi dikhawatirkan ada misi lain dari pihak yang mengatasnamakan agama," tutur Uu.

Ditanya tindakan yang dilakukan Pemprov Jabar terhadap peristiwa itu, Uu mengungkapkan, pihaknya meminta bantuan Polda Jabar dan TNI. Pemprov Jabar sebagai pembina SMA dan SMK negeri, bekerja sama dengan TNI dan Polri akan melaksanakan kegiatan pencerahan ke guru dan murid tentang cinta tanah air dan sebagainya.

"Soal salah benarnya itu tergantung polisi. Kami selaku pemprov dengan kewenangan atas SMA, akan mempelajari lebih dalam atas kasus ini," kata Uu.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3630 seconds (0.1#10.140)