Pasokan Air Kritis, Distribusi Air Pelanggan PDAM di Cimahi Terancam

Jum'at, 19 Juli 2019 - 19:34 WIB
Pasokan Air Kritis, Distribusi Air Pelanggan PDAM di Cimahi Terancam
Manajer Junior Humas dan Sekretariat PDAM Tirta Raharja Sri Hartati. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
CIMAHI - Musim kemarau tahun ini datang lebih awal dari prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Kondisi ini menyebabkan pasokan air baku dari PDAM Tirta Raharja mengalami penurunan hingga 50% terutama bagi pasokan pelanggan yang ada di wilayah Cimahi.

Jika musim kemarau berlangsung lebih lama dibanding tahun lalu sehingga pasokan air baku semakin menipis, distribusi air bersih ke pelanggan PDAM Tirta Raharja yang tinggal di Kota Cimahi, terancam.

"Pada kondisi normal debit air yang dipasok untuk wilayah pelanggan di wilayah utara (Kota Cimahi) sekitar 166 liter/detik. Namun selama musim kemarau yang sudah berjalan sebulan lebih debitnya turun jadi hanya 80 liter/detik," kata Manajer Junior Humas dan Sekretariat PDAM Tirta Raharja Sri Hartati kepada wartawan, Jumat (19/7/2019).

Sri mengemukakan dengan turunnya debit air hingga setengahnya itu, sudah membuat pasokan air PDAM Tirta Raharja masuk pada level kritis.

Meskipun hal ini masih belum menyamai kondisi pada tahun lalu, di mana debit air baku yang diambil dari kawasan Cijanggel, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencapai titik terendahnya, yakni hanya 50 liter/detiknya.

Ada kekhawatiran dari pihaknya jika kemarau tahun ini lebih panjang, maka debit air bisa saja lebih turun lagi dari tahun lalu.

Apalagi berdasarkan surat pemberitahuan dari BMKG sebenarnya musim kemarau baru akan terjadi antara bulan Agustus atau September. Tapi kenyataannya hujan sudah tidak turun sejak dua bulan terakhir, kalaupun ada hujan intensitasnya tidak banyak.

"Akibat turunnya debit air membuat pasokan ke pelanggan khususnya di wilayah Cimahi mengalami rekayasa jadwal. Jika biasanya tiap hari air selalu ada sekarang jadi dua hari sekali tapi di back up dengan mobil tangki," tuturnya.

Menurutnya berbeda dengan di wilayah utara, untuk pelanggan PDAM Tirta Raharja di wilayah KBB serta di selatan dan timur Kabupaten Bandung, pasokan air masih normal.

Ini dikarenakan sumber bahan baku air bersih yang dipakai ke daerah-daerah tersebut berbeda, yakni dari Padalarang dan Pangalengan.

Saat ini total sambungan rumah (SR) yang terlayani mencapai 98.103 yang terbagi dalam tiga wilayah pelayanan timur 39.727 pelanggan, utara 27.158, dan selatan 31.218.

"Wilayah selatan dan timur debit airnya masih cukup, kalaupun ada penurunan biasanya karena faktor ada kebocoran saluran," pungkasnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0482 seconds (0.1#10.140)