Dapat Kucuran Rp30 M, UIN Bandung Bangun Gedung Baru

Rabu, 17 Juli 2019 - 15:19 WIB
Dapat Kucuran Rp30 M, UIN Bandung Bangun Gedung Baru
Perwakilan Kemenag, Kemenkeu, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, dan Rektor UIN Sunan Gunung Djati saat ground breaking gedung baru di Kawasan Kampus II UIN Bandung, Jalan Soekarno Hatta Kota Bandung, Rabu (17/7/2019). Foto/SINDOnews/A
A A A
BANDUNG - Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung atau UIN Bandung kembali mendapatkan pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN/Sukuk Negara) senilai Rp30 miliar lebih untuk pembangunan sarana dan prasarana gedung baru. Gedung tersebut rencananya digunakan untuk Gedung Kuliah Terpadu dan Laboratorium Terintegrasi MIPA.

Prosesi ground breaking dilakukan secara bersama-sama oleh Kementerian Agama, Kementerian Keuangan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, dan Rektor UIN Sunan Gunung Djati di Kawasan UIN Kampus II, Jalan Soekarno Hatta Kota Bandung, Rabu (17/7/2019).

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan, pembangunan gedung tersebut diharapkan mewujudkan sarana dan prasarana pendidikan yang lebih unggul dan kompetitif, sehingga melahirkan lulusan mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati dengan kualitas yang tinggi, berdaya saing, dan profesional.

Pembiayaan SBSN 2019 untuk gedung di UIN Bandung ini dialokasikan sebesar Rp30 miliar. Sebelumnya, UIN Bandung juga mendapatkan pembiayaan pertama kali pada tahun 2016 dengan alokasi dana sebesar Rp40,72 miliar. Dana tersebut untuk membiayai pembangunan Gedung Perkuliahan Kampus II. Dilanjutkan alokasi sebesar Rp45,72 miliar pada tahun 2017 untuk membiayai pembangunan Gedung Pasca Sarjana.

"Kita sebenarnya punya banyak PR (pekerjaan rumah) untuk mengejar ketertinggalan untuk mewujudkan masyarakat adil makmur. Salah satunya bagaimana kita melakukan pembangunan seoptimal mungkin untuk mengejar pertumbuhan ekonomi. Saya berharap, gedung ini bisa dijaga dan dimanfaatkan semaksimal mungkin," kata dia.

Menurut Luky, masyarakat sebenarnya bisa ikut terlibat dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Salah satunya ikut dalam mengambil pembiayaan surat berharga negara atau sukuk. Saat ini masyarakat juga bisa mengambil sukuk syariah. Pembangunan gedung ini, juga dibiayai dari pembiayaan surat berharga negara.

Dia mengakui, pembiayaan SBSN untuk gedung perkuliahan di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) rutin dilakukan sejak tahun 2015. Hingga kini nilai pembiayaan mencapai Rp4,80 Triliun. Total sebanyak 55 PTKIN (dari total 57) telah mendapatkan pembiayaan dari SBSN secara bergantian setiap tahun.

Sementara itu, Rektor UIN Bandung Prof Mahmud mengatakan, pembangunan gedung ini bukti kebijaksanaan pemerintah. Mereka hadir untuk pembangunan bidang pendidikan, melalui skema SBSN. Pembangunan gedung baru ini akan menambah kepercayaan diri mahasiswa sehingga mendongkrak kualitas kampus.

Dia mengakui, saat ini UIN Bandung masih terus melakukan pengembangan Kampus II dan III. Untuk Kampus II di Jalan Soekarno Hatta, pihaknya akan terus melakukan pengembangan sarana dan prasarana perkuliahan. Gedung baru ini akan menjadi laboratorium terintegrasi MIPA mendukung keberadaan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang ada di kampus ini.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6159 seconds (0.1#10.140)