Dua Kecamatan di Karawang Kekeringan Parah

Rabu, 17 Juli 2019 - 11:11 WIB
Dua Kecamatan di Karawang Kekeringan Parah
Warga Kecamatan Pangkalan, Karawang, Jawa Barat, kesulitan mendapatkan air bersih dan terpaksa berjalan sejauh 7 kilometer ke Sungai Cibeet untuk mendapatkan air. Foto/SINDOnews/Nila Kusuma
A A A
KARAWANG - Sebulan ini, dua kecamatan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat mengalami kekeringan parah akibat musim kemarau. Dua kecamatan tersebut yakni Kecamatan Tegal Waru dan Kecamatan Pangkalan.

Dalam catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, sekitar seribu orang lebih dari dua kecamatan tersebut setiap harinya kesulitan mendapatkan air bersih. Sebagian warga terpaksa berjalan kaki sepanjang 7 kilometer mencari air di aliran Sungai Cibeet untuk kebutuhan mandi.

"Ada dua kecamatan memang yang sudah tidak bisa mendapatkan air bersih karena musim kemarau tahun ini dan satu kecamatan lagi yaitu di Kecamatan Ciampel beberapa desa juga mulai merasakan dampak kekeringan," ujar Sekretaris BPBD Karawang Supriatna, Rabu (17/7/2019).

Mengantisipasi hal tersebut, BPBD Karawang sudah beberapa kali memberikan bantuan air bersih kepada ribuan warga di sana. "Namun, karena dampak kekeringannya sudah sangat parah ya kita harus beberapa kali mengirim air bersih. Yang saya ketahui sudah 17 kali kami mengirim mobil tangki ke dua kecamatan itu," ujar Supriatna.

Menurut Supriatna, petugas BPBD Karawang sudah melakukan survei terhadap daerah yang berpotensi bakal mengalami kekeringan. "Sudah ada permintaan air bersih dari warga Kecamatan Ciampel karena mereka mulai mengalami kesulitan air bersih. Kita kerja sama dengan PDAM Tirta Tarum untuk mengirim air bersih," katanya.

Supriatna mengatakan, akibat kekeringan ini warga terpaksa membeli air galon untuk kebutuhan minum atau memasak. Harga air air bersih dari galon ini laris manis dijual di daerah kekeringan. Harga satu galon air bersih Rp13 ribu hingga Rp15 ribu.

"Kalau daerah kekeringan semakin merambat ke daerah lain kita juga bakal kesulitan untuk mengirimkan air bersih karena ada keterbatasan sumber air dan juga peralatan," ujarnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.8772 seconds (0.1#10.140)