Air Menyusut Drastis, Petani Padi di Cimahi Beralih Tanam Palawija

Selasa, 16 Juli 2019 - 23:22 WIB
Air Menyusut Drastis, Petani Padi di Cimahi Beralih Tanam Palawija
Lahan eks sawah di Kampung Pasir Kiara, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi diolah untuk ditanami palawija seiring menyusutnya pasokan air. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
CIMAHI - Petani di Kampung Pasir Kiara, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi mulai beralih menanam palawija seiring menyusutnya pasokan air akibat kemarau sejak dua bulan lebih terakhir.

Salah seorang petani, Darwita (55) menyebutkan, persawahan di Kampung Pasir Kiara sudah mengalami kekeringan sejak kemarau datang. Saat itu, tanaman padi belum menguning, namun petani terpaksa panen dini karena khawatir gagal panen. Hanya 10 hektare sawah yang bisa dipanen, sebab 5 hektare sisanya masih terlalu hijau.

"Panen lebih awal itu karena petani takut rugi. Sekarang setelah panen, kami sedang menyiapkan lahan untuk ditanami palawija," ujar Darwita, Selasa (16/7/2019).

Petani padi di Kampung Pasir Kiara, kata Darwita, kini mulai beralih menanam palawija karena musim kemarau diprediksi berlangsung lama dan kecil kemungkinan sawah mereka akan terairi. Daripada sawahnya dibiarkan begitu saja, lebih baik dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang tidak memerlukan banyak air.

"Sekarang saja sudah ada petani yang menanam sayuran brokoli," sambungnya.

Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Cimahi Utara, Rani Kurniati mengakui, pada musim kemarau ini, petani mulai beralih menanam sayuran atau umbi-umbian. Persawahan di Pasir Kiara sendiri mendapat pasokan air dari saluran irigasi Cijanggel, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Namun, sejak sekitar dua bulan terakhir, sawah-sawah tidak lagi terairi.

Menurutnya, kondisi irigasi Cijanggel terbilang parah. Airnya sudah tidak mengalir mulai dari hulu dan kerap terjadi setiap tahun, terutama musim kemarau. Selain karena kemarau, air irigasi Cijanggel pun banyak disedot oknum dari berbagai pihak yang disinyalir sebagai penyebab lain air irigasi Cijanggel menyusut.

"Air dari sana (Cijanggel) itu terasa manfaatnya bagi petani di wilayah Cimahi. Kami sudah cek ke sana dan memang sekarang airnya sudah menyusut drastis, sehingga praktis tidak sampai ke area pertanian," jelasnya.
(abs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.5995 seconds (0.1#10.140)