BNNP Jabar Musnahkan 240 Kg Ganja dan 3,5 Sabu di Gedung Sate

Senin, 15 Juli 2019 - 11:00 WIB
BNNP Jabar Musnahkan 240 Kg Ganja dan 3,5 Sabu di Gedung Sate
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jabar dan Direktorat Reserse Narkoba Pokda Jabar memusnahkan 240 kilogram dan 3,5 kg sabu di Halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (15/7/2019). Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
A A A
BANDUNG - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat (Jabar) dan Direktorat Reserse Narkoba Pokda Jabar memusnahkan 240 kilogram dan 3,5 kg sabu di Halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (15/7/2019).

Perinciannya, ganja seberat 70 kg dengan tersangka RA alias HWN dan MS alias BMN yang ditangkap di Jalan Babakan Baru, Kampung Babakan Baru, Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Kedua tersangka mengirimkan ganja dengan modus disembunyikan dalam ban mobil Toyota Innova yang diderek mobil derek.

Kemudian, narkotika janis sabu seberat 1.500 gram dengan tersangka CN asal Afrika Selatan. Perempuan kulit hitam ini menyelundupkan sabu melalui Bandara Internasional Husein Sastranegara.

Lalu, ganja seberat 170 kg dengan tersangka ID alias l ditangkap di Jalan Raya Sawangan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Tersangka ID membawa dan mengangkut ganja menggunakan mobil yang disamarkan dengan dikemas dalam kardus besar dan kecil.

Ada juga sabu seberat 2.080 gram yang diungkap Ditresnarkoba Polda Jabar dengan tersangka WB yang ditangkap di Bandara Husein Sastranegara. Tersangka BW menyelundupkan sabu dengan modus disembunyikan di dalam buku.

Pemusnahan barang bukti narkoba dari empat kasus penyelundupan dengan empat tersangka yang diungkap dalam empat bulan terakhir, April-Juli 2019 itu dilakukan dalam rangkaian memperingati Hari Antinarkotika Internasional (HANI) 2019.
BNNP Jabar Musnahkan 240 Kg Ganja dan 3,5 Sabu di Gedung Sate

Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Wakapolda Jabar Akhmad Wiyagus, Kepala Kanwil Kemenkum HAM Jabar Liberti Sitinjak, Kepala Kanwil Bea Cukai Jabar Saipullah Nasution, dan Kepala BNNP Jabar Brigjen Pol Sufyan Syarif, mengawali pemusnahan barang haram tersebut. Para pejabat itu masing-masing memasukkan ganja dan sabu ke mesin pemusnah.

Kepala BNNP Jabar Brigjen Pol Sufyan Syarif mengatakan, HANI diperingati karena narkotika ini masalah internasional, jadi bukan hanya Indonesia atau Jawa Barat saja. Jabar adalah bagian dari Indonesia yang sangat rentan masalah narkotika karena banyak jumlah penduduk. Apalagi, Jabar berbatasan dengan Ibu Kota.

"Banyak pintu masuk peredaran narkotika secara internasional. Maka dari itu, masyarakat Jabar perlu waspada bersama-sama dengan pemerintah menjaga mulai dari yang kecil kekuarga, teman, lingkungan, dan sahabat. Itu efektif memerangi narkotika," kata Sufyan.

Satu tahun terakhir, ujar Sufyan, BNNP Jabar berhasil mengamankan 30 kg sabu yang masuk ke Jabar dengan total 185 tersangka. Itu oleh BNNP Jabar saja. Sedangkan secara nasional sebanyak 40 ton sabu berhasil diamankan.

"Jadi gak main-main. Barang ini (narkotika jenis sabu) harus diwaspadai. Mereka (sindikat narkoba) melakukan (penyelundupan dan peredaran narkoba) secara masif. Sasarannya generasi milenial, anak-anak SMP dan SMA. Dimulai dengan obat-obatan terlarang, nanti ke narkotika. Maka kami pun melakukan pencegahan harus secara masif pula bersama-sama," ujar Sufyan.

Menurut Sufyan, upaya pencegahan yang efektif berawal dari lingkungan terkecil diperkuat dari rumah atau keluarga. Kemudian BNNP Jabar juga memiliki program Desa Antinarkoba yaitu desa bersih dari masalah narkoba. Semua unsur berkaitan dari kepala desa, babinsa, bhabinkamtimas, puskesmas untuk menyembuhkan, para kiai, dan tokoh masyarakat untuk menyadarkan masyarakat.

"Untuk modus itu ada yang baru ada yang lama, tapi selalu berulang. Modus lama diulang lagi, mereka menunggu kelengahan petugas," tutur dia.

Disinggung tentang keberadaan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka sebagai pintu masuk ke Jawa Barat, Sufyan mengungkapkan, pihaknya telah melakukan antisipasi dengan menempatkan personel di sana, bekerja sama dengan instansi terkait.

"Kami antisipasi ada petugas di sana. Kami waspadai semua pintu-pintu masuk di Jabar. Narkotika yang masuk ke Jabar ini berasal dari negara lain terutama yang sintetis seperti sabu dan heroin. Kalau yang lokal, ganja," ungkap Sufyan.

Pengungkapan kasus, penangkapan pelaku, dan penyitaan sabu serta ganja tersebut, kata Sufyan, merupakan keberhasilan bersama yang dicapai BNNP Jabar dan Polda Jabar dalam upaya pencegahan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Jawa Barat.

"Melalui pengungkapan tersebut secara tidak langsung telah menyelamatkan 1.461.000 orang warga Jawa Barat dari bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika," pungkas Sufyan.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.2857 seconds (0.1#10.140)