Dedi: Banyak Orang Bahagia Jokowi-Prabowo Bertemu, Sedikit yang Kecewa

Minggu, 14 Juli 2019 - 20:47 WIB
Dedi: Banyak Orang Bahagia Jokowi-Prabowo Bertemu, Sedikit yang Kecewa
Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi menggelar tasyakuran ngaruat diri dan khitanan massal pascapertemuan Jokowi dan Prabowo Subianto, Sabtu 13 Juli 2019 kemarin. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Momentum pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai patut disyukuri. Pasalnya, pertemuan tersebut membuat banyak orang bahagia, meski masih ada sedikit orang kecewa.

Hal itu disampaikan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menyikapi momentum pertemuan dua sosok yang sempat berkontestasi sengit di ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu. Dedi pun memandang, pertemuan tersebut harus diapresiasi karena mampu menurunkan tensi politik di Indonesia.

"Buat bahagia banyak orang karena kita melepaskan diri dari ketegangan politik yang baru berakhir. Kalaupun ada yang kecewa, bisa jadi orang itu tidak menyukai bangsa ini tentram, aman, dan damai serta merah putihnya berkibar dengan sempurna," ungkap Dedi melalui keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Minggu (14/8/2019).

Dedi juga mengatakan, pertemuan Jokowi dan Prabowo membawa dampak positif bagi masyarakat, yakni ketentraman, di antaranya bagi para pelaku ekonomi serta masyarakat Indonesia umumnya.

"Karena orang Indonesia itu senang damai, tentram. Meskipun misalnya di media sosial ada yang kecewa, hal itu cukup biasa, terpenting dampaknya sangat baik buat Indonesia," tegas Dedi.

Sebagai wujud rasa syukur dan apresiasi terhadap momentum tersebut, Dedi bahkan langsung menggelar kegiatan tasyakuran ngaruat diri dan khitanan massal sebanyak 206 anak di Purwasari, Kabupaten Karawang, Sabtu 13 Juli 2019 kemarin.

"Momen pertemuan Pak Jokowi dan Pak Prabowo harus disyukuri. Bahkan, puncaknya saya gelar kenduri dengan kegiatan ngaruat diri empat dalang dan khitanan sebanyak 206 anak," katanya.

Menurut Dedi, pihaknya sengaja menggelar tasyakuran ngaruat diri dengan menghadirkan kesenian gotong singa dan empat dalang wayang golek sekaligus, yakni Dalang Dadan Sunandar Sunarya, Wawan Dede Amung, Apep Hudaya, dan Yudhistira Manunggaling Hurip

"Kegiatan ini memiliki filosofi bahwa bahwa sudah saatnya seluruh elemen bangsa Indonesia bersama-sama membangun bangsa," ujar Dedi.

Lebih jauh Dedi menyatakan, ke depan, posisi partai politik, baik oposisi maupun bukan tak perlu dipersoalkan karena hal tersebut biasa. Terpenting, kata Dedi, pertemuan Jokowi dan Prabowo menegakkan bahwa keduanya tidak bermusuhan, melainkan bersahabat.

Andaikan terdapat perbedaan paham, menurutnya, hal itu merupakan faktor politik karena keduanya mesti mencari simpati para pemilih. Dedi juga menegaskan, pascapertemuan tersebut, tidak ada lagi istilah cebong dan kampret dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. "Tidak ada lagi cebong kampret, yang ada garuda Indonesia pancasila," tandasnya.

Diketahui, Jokowi dan Prabowo bertemu di Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu 13 Juli 2019 lalu. Keduanya juga menyempatkan diri naik MRT dan ngobrol santai dalam perjalanan dari Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun Senayan. Seusai naik MRT, keduanya makan siang bersama di Mall FX Sudirman.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1139 seconds (0.1#10.140)