TMMD 105 di Majalengka, Bangkitkan Kembali Budaya Gotong Royong

Minggu, 14 Juli 2019 - 11:47 WIB
TMMD 105 di Majalengka, Bangkitkan Kembali Budaya Gotong Royong
Aktivitas prajurit TNI dan masyarakat dalam pelaksanaan TMMD ke-105 di Desa Argasari, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka. Foto/Istimewa
A A A
MAJALENGKA - Program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-105 di Desa Argasari, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka sejak resmi dibuka pada Selasa 9 Juli lalu, telah berlangsung selama empat hari.

Dalam rentang waktu tersebut, mulai semakin mempererat hubungan kekeluargaan antara masyarakat desa dengan TNI.

Program-program yang diusung dalam TMMD, khususnya yang berkaitan dengan pembangunan fisik, belum sepenuhnya selesai. Namun, binar-binar kegembiraan mulai tumbuh dalam diri masyarakat setempat.

Semangat kekeluargaan terlihat dan menjadi pemandangan biasa di desa itu. Kondisi tersebut seolah-olah mengobati kerinduan terhadap budaya agung yang dimiliki masyarakat Indonesia, gotong royong, yang akhir-akhir ini mulai sulit ditemukan.

"Rangkaian kegiatan TMMD ini melibatkan masyarakat setempat. Melalui kegiatan ini diharapkan, semangat gotong-royong di tengah masyarakat bisa bangkit lagi," kata Camat Talaga Ucu Sukarna.

"Saat ini semangat gotong-royong sudah mulai luntur. Tidak hanya di perkotaan, tetapi juga di perdesaan juga terancam hilang. TNI sebagai bagian dari masyarakat berinisiatif mengajak dan memelihara semangat gotong royong, kebersamaan, dan kekeluargaan melalui kegiatan TMMD," ujar dia.

TMMD tahun ini memang hanya dilaksanakan di satu desa. Namun bukan berarti kebahagiaan itu hanya milik warga Desa Argasari semata. Aura kebahagiaan juga terlihat pada warga luar Desa Argasari.

Hadi, warga Desa Weragati, Kecamatan Palasah, yang jaraknya cukup jauh dari desa tempat pelaksanakaan TMMD, megaku senang dengan program itu.

Dengan dihelatnya TMMD ke-105 di Desa Argasari, Hadi yang merupakan pelaku usaha kredit pakaian dan peralatan dapur itu, berharap akan lebih memudahkan lagi usahanya.

Desa Argasari merupakan salah satu desa yang jadi sasaran Hadi dalam menjajakan barang dagangannya. "Bukan hanya warga desa sini, saya juga senang dengan TMMD. Karena selama ini saya masih terhambat oleh jalan kalau mau memasarkan dagangan ke pelosok-pelosok desa. Setelah dibangunnya jalan, mudah-mudahan saja semakin lancar demi menafkahi anak dan istri," tutur Hadi, ayah dari tiga anak itu.

Program TMMD membuat para prajurit berbaur dengan masyarakat, meninggalkan kesan tersendiri di hati penduduk desa. Sebelumnya, ada kesan di sebagian masyarakat bahwa TNI, apalagi sedang mengenakan seragam, adalah sosok galak.

"Kami sangat merasa dekat dengan TNI. Semula dikira TNI itu galak dan seram, ternyata tidak," kata salah satu warga Desa Argasari, Ahmad.

TMMD 105 di Majalengka, Bangkitkan Kembali Budaya Gotong Royong


Berbaur dan bercengkrama bersama masyarakat, tidak lantas menghilangkan karakter para prajurit yang dikenal disiplin dan tegas. Hal itu setidaknya terlihat dari kebiasaan mereka saat akan memulai tugas harian.

"Sebelum melaksanakan tugas, terlebih dahulu apel pagi dan doa bersama, dilanjutkan dengan pembagian tugas yang sudah ditunjuk sektor masing-masing. Setiap tim pada sektor yang ditentukan memiliki tanggung jawab sepenuhnya terhadap pembangunan sampai selesai," kata Dansub Satgas TMMD 105 Kapten Inf Nana Rusmana.

Kedekatan prajurit TNI dan masyarakat tidak hanya dirajut lewat gotong royong membangun infrastruktur saja. Di luar itu, kekeluargaan mereka juga coba dibangun lewat program-program lainnya, di luar pembangunan fisik, seperti penyuluhan, mengadakan perpustakaan dan lain-lain.

Bahkan, agar kedekatan mereka semakin kuat, para prajurit ini pun tinggal di rumah warga sampai TMMD ini selesai. Hal itu sesuai dengan instruksi dari Dandim 0617 Majalengka Letkol Arm Novi Herdian.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6929 seconds (0.1#10.140)