Aa Umbara: Selamat Jalan Pak Abu, Semoga Tenang di Sana

Sabtu, 13 Juli 2019 - 17:06 WIB
Aa Umbara: Selamat Jalan Pak Abu, Semoga Tenang di Sana
Pemakaman mantan Bupati Bandung Barat Abubakar dipadati pelayat termasuk Bupati Aa Umbara Sutisna. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Jenazah mantan Bupati Bandung Barat Abubakar dimakamkan di pemakaman keluarga yang berada di Kompleks Kota Mas Cimahi, Sabtu (13/7/2019) pukul 10.30 WIB. Ribuan pelayat dari mulai kerabat, tetangga, tokoh masyarakat, ASN di lingkungan Pemda KBB, hingga Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna turut mengantarkan almarhum ke peristirahatan terakhir.

Suasana haru dan kesedihan tampak menyelimuti kerabat yang hadir di pemakaman. Ini dikarenakan kiprah Bupati KBB dua periode ini yang begitu membekas di hati masyarakat, sehingga kepergiannya meninggalkan kesedihan yang mendalam. Bahkan Bupati Aa Umbara yang hadir dan menyaksikan proses pemakaman tak kuasa menahan haru untuk melepas kepergian Abubakar.

"Kita semua akan seperti ini (mati). Selamat jalan Pak Abu, semoga tenang di sana dan semoga diterima segala amal ibadahnya," ucap Aa Umbara dengan suara yang terbata-bata di lokasi pemakaman, Sabtu (13/7/2019).

Semasa hidup, Aa Umbara yang pernah bekerja bareng sebagai Ketua DPRD dan Abubakar sebagai Bupati KBB selama 10 tahun, mengaku banyak kenangan yang tidak terlupakan. Sebagai bupati saat itu, Abubakar yang lahir pada 9 Desember 1952 ini, dinilai sebagai pemimpin yang tidak otoriter. Ketika ada masalah selalu dimusyawarahkan, selalu menghormati rekan kerja, dan tidak pernah membeda-bedakan kepada bawahan.

"Beliau adalah orang baik, pemimpin teladan yang sudah meletakkan fondasi pembangunan di Bandung Barat. Sekarang mari kita lanjutkan cita-citanya yang ingin memajukan KBB dan ini adalah perjuangan kita semua," tuturnya.

Sementara itu salah satu putra Abubakar, Aa Hasan mengatakan, orang tuanya itu sudah hampir sebulan menjalani perawatan di RS Borromeus. Itu dikarenakan penyakit kronis yang telah dideritanya sejak lama bahkan harus melakukan kemoterapi. Sekitar dua minggu terakhir almarhum pun sudah tidak bisa berkomunikasi dengan baik kepada keluarga, sehingga keluarga besarnya tidak pernah jauh dan selalu menjaga almarhum.

"Memang sudah dua minggu terakhir bapak tidak bisa komunikasi lagi, itu karena penyakit kanker darah yang diderita bapak sejak dari tahun 2013 akhir," tuturnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3044 seconds (0.1#10.140)