Realisasi Tol Gedebage-Cilacap Tunggu Penetapan Lokasi dari PT Jasa Marga

Jum'at, 24 Agustus 2018 - 10:42 WIB
Realisasi Tol Gedebage-Cilacap Tunggu Penetapan Lokasi dari PT Jasa Marga
Pembangunan jalan tol. Foto/Dok SINDO
A A A
BANDUNG - Realisasi pembangunan Tol Gedebage-Cilacap masih menunggu pengajuan penetapan lokasi (penlok) dari pihak pemrakasa, yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk demi kepentingan lelang.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Iwa Karniwa menjelaskan, proyek tol tersebut masuk dalam lelang investasi yang digelar Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Lelang investasi bisa dilakukan jika penlok dari pemrakarsa telah disahkan Pemprov Jabar.

"Tapi pengajuan penloknya belum saya terima sampai sekarang, saya minta untuk segera dimasukan ke pemprov," ungkap Iwa, Jumat (24/8/2018).

Iwa menjanjikan, proses pengesahan penlok Tol Gedebage-Cilacap tidak akan memakan waktu lama mengingat proyek ini pun didorong penuh Pemprov Jabar sejak 2015. Selain itu, proyek ini juga sudah diakomodasi dalam rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) provinsi.

"Kalau sudah ada tinggal kami proses karena ini visible. Prinsipnya (pengajuan) penlok datang ya langsung proses," katanya.

Pemprov Jabar berharap, pihak pemrakarsa tol sepanjang 184 kilometer tersebut segera berkoordinasi. Sebab, pengesahan penlok juga membutuhkan koordinasi dengan Pemkot Bandung, Pemkab Bandung, Pemkab Garut, Pemkot/Pemkab Tasikmalaya, Pemkot Banjar, dan Pemkab Ciamis. "Soal tata ruang tidak ada masalah karena sudah masuk," ujar Iwa meyakinkan.

Pihaknya juga menunggu pembahasan terkait kemungkinan adanya beban anggaran untuk pembebasan lahan yang harus disiapkan pemerintah daerah. Menurut Iwa, seperti halnya proyek tol lain, urusan pembebasan lahan diperkirakan memakan waktu dan agak menyulitkan. "Kami tugasnya mendorong bagaimana pembebasan lahan bisa dipercepat," kata Iwa.

Namun, mengingat para kepala daerah yang wilayahnya dilalui proyek tol senilai Rp46,60 triliun ini sudah menyetujui pembangunan, Iwa memastikan, upaya mengamankan jalannya proyek akan dilakukan maksimal. "Kami sudah wanti-wanti jangan sampai ada spekulan dan provokator ke teman-teman di daerah," tegasnya.

Meski pengajuan penlok saat ini belum diterima Pemprov Jabar, lanjut Iwa, pihaknya tetap berharap lelang investasi bisa dilakukan dan tuntas tahun ini, agar proses pembebasan lahan, penyusunan detail engineering design (DED), dan urusan teknis lainnya bisa segera diselesaikan. "Kalau semua proses lancar, kami menargetkan 2022 atau 2023 jalan tol ini sudah bisa beroperasi," tandasnya.

Diketahui, proyek jalan tol yang diinisiasi oleh konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Daya Mulia Turangga sejak 2017 itu merupakan satu dari enam proyek jalan tol yang ditawarkan kepada investor melalui penjajakan pasar yang dilakukan Badan BPJT untuk dilelang pada tahun ini.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6592 seconds (0.1#10.140)