Atasi Kemacetan, Wacana Tol Dalam Kota Bandung Dibahas

Kamis, 23 Agustus 2018 - 18:58 WIB
Atasi Kemacetan, Wacana Tol Dalam Kota Bandung Dibahas
Simpang Susun Semanggi. Pemprov Jabar mewacanakan bakal membangun jalan tol layang dalam kota untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Kota Bandung. Foto/SINDONews/Dok
A A A
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat melontarkan wacana pembangunan tol dalam kota yang membentang dari Pasirkoja hingga Surapati untuk menekan kemacetan lalu lintas di Kota Bandung. Kehadiran tol tersebut diharapkan menjadi ikon baru Kota Bandung.

Nanti, jalan bebas hambatan tersebut akan dibangun dengan kontruksi jalan layang menyerupai tol dalam kota di DKI Jakarta dan terhubung dengan tol dalam kota lain, yakni Bandung Intra Toll Road (BIUTR) yang rencana pembangunannya hingga kini masih berproses.

Wacana tersebut awalnya datang dari Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Mochamad Iriawan yang menilai tol dalam kota dapat menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan lalu lintas, terutama dari jalur selatan ke utara dan tengah Kota Bandung.

Jalan layang ini rencananya akan dibangun sepanjang 15,3 kilometer dengan anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp6 triliun dengan skema pembiayaan tanpa dana APBN dan APBD.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Iwa Karniwa mengatakan, jalan layang ini akan membentang dari Pasirkoja hingga Surapati. Pihak swasta, yakni PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sudah menyatakan siap membangun jalan layang tersebut.

"Proyek ini tidak menggunakan APBD atau APBN, tapi investasi dari swasta. Tinggal dibahas kesesuaian dengan tata ruang," kata Iwa seusai membuka rapat pembahasan rencana pengembangan Tol Dalam Kota Bandung di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (23/8/2018).

Iwa mengemukakan, tol dalam kota ini hanya menggunakan median jalan yang sudah ada untuk tiang-tiang jalan layang, sehingga tidak membutuhkan pembebasan lahan, kecuali lahan untuk gerbang tol. "Soal tata ruang, Pemprov Jabar kini tengah membahasnya," ujar Iwa.

Sekda menambahkan, tol dalam kota akan terhubung dengan BIUTR yang bakal dibangun untuk menekan kemacetan dari arah barat menuju timur Kota Bandung maupun sebaliknya.

BIUTR merupakan jalan tol yang dibangun dengan kontruksi elevated, membentang dari Pasteur hingga Cileunyi sepanjang 27 kilometer. BIUTR rencananya dibangun lewat kerja sama dengan Japan International Coorporation Agency (JICA).

"BIUTR juga sudah dibahas, di mana tempo hari pusat sudah siap. Hanya permasalahannya di tingkat provinsi dan pusat terkait permintaan JICA yang meminta MoU sharing budget yang hingga kini masih tertunda," ungkap Iwa seraya berharap, pembahasan bisa dilanjutkan agar pembangunan BIUTR juga bisa segera dimulai.

Sementara itu, Pj Gubernur Jabar Mochamad Iriawan menyatakan, telah berkomunikasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Basuki Hadimuljono terkait pembangunan tol dalam kota tersebut.

"Saya mempunyai gagasan akan membangun jalan layang dari Pasirkoja sampai Pasupati. Secara khusus saya sudah lapor ke Menteri PUPR. Beliau secara eksplisit menyanggupi, tapi saya belum paparan di depan beliau," tutur Iriawan.

Selain diyakini menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Kota Bandung, Iriawan pun berharap, kehadiran tol dalam kota dapat menjadi ikon baru di ibu kota Provinsi Jabar ini.

"Rupanya ada investor yang percaya kepada saya. Dia (investor) akan bangunkan (tol dalam kota), tapi memang median jalannya punya provinsi atau kota. Kita (Pemprov Jabar) tidak mengeluarkan uang, tapi kami dapat manfaatnya, kemudian menjadi ikon, mohon didoakan," pungkas Iriawan.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7319 seconds (0.1#10.140)