Seorang TKI Asal Majalengka Nyaris Dijadikan PSK di Malaysia

Rabu, 10 Juli 2019 - 16:02 WIB
Seorang TKI Asal Majalengka Nyaris Dijadikan PSK di Malaysia
Ketua Komunitas Keluarga Buruh Migran Kabupaten Majalengka Ida Neni Wahyuni (baju biru) menceritakan sejumlah masalah yang dihadapi TKI saat menengok Tasini di RSUD Majalengka. Foto/SINDOnews/Inin Nastain
A A A
MAJALENGKA - Seorang TKI asal Majalengka, Jawa Barat, mengalami nasib pilu saat akan bekerja di Malaysia. TKI berinisial F (22) tidak hanya mengalami kekerasan fisik. Dia juga sempat beberapa kali mengalami pelecehan seksual, bahkan hendak dipekerjakan sebagai perempuan penghibur di Negeri Jiran itu.

Kabar tersebut disampaikan Ketua Komunitas Keluarga Buruh Migran Kabupaten Majalengka Ida Neni Wahyuni. Perlakuan tidak menyenangkan itu bahkan sudah dialami sejak dia masih berada di Indonesia.

"Dia dijanjikan bekerja di restoran, ternyata di sana mau dijual di Kuala Lumpur untuk dipekerjakan jadi PSK. Dia baru berangkat setelah Lebaran kemarin," kata Ida saat menengok TKI Tasini di RSUD Majalengka, Rabu (10/7/2019). (Baca Juga: TKI Tasini Pulang ke Majalengka dengan Tubuh Penuh Luka
Dia menjelaskan, pelecehan sudah dialami F saat masih dalam tahapan di Tanah Air. Sebelum berangkat, korban sempat dibawa ke beberapa tempat yakni Jakarta, Kediri, dan Surabaya. "Di Malaysia, dia diiket. Dia mendapat kekerasan baik seksual maupun fisik oleh orang-orang yang terlibat dalam keberangkatannya," ungkap dia.

Beruntung, sebelum benar-benar dijerumuskan ke dunia hitam, F berhasil melarikan diri, hingga akhirnya kembali ke kampung halaman pada 1 Juli lalu. "Lari ke Johor, sempat diam di masjid, lalu ke KJRI selama dua minggu. Belum sempat 'jatuh' di dunia PSK. Tanggal 1 Juli alhamdulillah sudah kembali. Namun kondisinya saat ini masih trauma," papar dia.

Menyikapi sejumlah masalah yang dialami TKI asal Kabupaten Majalengka, Bupati Karna Sobahi mengaku sudah memerintahkan Kadis Tenaga Kerja dan Perindustrian untuk melakukan pemetaan agen maupun perusahaan penyalur TKI.

"Saya sudah meminta Kadis Tenaga Kerja untuk menertibkan sponsor atau PT yang mengirimkan tenaga kerja itu supaya bertanggung jawab. Kalau ada apa-apa, tidak lepas tangan. Karena mereka juga dapat untung (dari TKI)," kata Karna seusai menengok Tasini.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6594 seconds (0.1#10.140)