Nabung 57 Tahun, Pasutri Berusia Hampir Seabad Asal KBB Naik Haji

Selasa, 09 Juli 2019 - 23:09 WIB
Nabung 57 Tahun, Pasutri Berusia Hampir Seabad Asal KBB Naik Haji
Setelah mengumpulkan uang selama 57 tahun, Pasutri Irah (92) dan Kosim (92) warga Kampung Jalupang, Desa Girimukti, Kecamatan Saguling, KBB, akan berangkat haji tahun ini. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Luar biasa tekad dan perjuangan pasangan suami istri (pasutri) Irah dan Kosim, warga Kampung Jalupang, RT02/03, Desa Girimukti, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ini.

Di usia yang hampir seabad atau tepatnya 92 tahun, Irah dan Kosim segera berangkat haji. Hebatnya, biaya untuk menunaikan ibadah haji mereka kumpulkan uang sejak 1962 atau 57 tahun lalu.

Impian untuk menunaikan Rukun Islam yang kelima itu pun penuh jalan berliku. Selain karena harus mengumpulkan pundi-pundi uang cukup lama, mereka juga terkendala dalam memproses segala persyaratan administrasi pendaftaran haji.

Ini dikarenakan selain karena faktor usia lanjut, Irah dan Kosim juga hanyah lulusan Sekolah Rakyat (SR) setingkat SD sehingga tidak lancar dalam baca dan tulis.

"Kalau yang ngurus-ngurus (pendaftaran) anak bapa, karena nulis dan baca bapa tidak lancar," ucapnya dalam bahasa sunda yang kental, saat ditemui di rumahnya, Selasa (9/7/2019).

Dia menceritakan, menabung uang Rp5.000 sampai Rp10.000 atau sedapatnya. Uangnya ditabung di rumah, di dalam celengan dari tahun 1962.

Awal niat menabung memang belum bercita-cita pergi haji, hanya mengumpulkan uang jika sewaktu-waktu perlu untuk keperluan mendadak.

Seiring berjalannya waktu dan tabungan yang semakin terkumpul akhirnya disepakati jika uangnya dipakai untuk ongkos pergi haji ke Tanah Suci.

Didampingi sang istri, Kosim mengungkapkan bahwa pada akhir tahun 2013 mendaftar haji melalui Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di Batujajar.

Dikarenakan tidak lancar dalam menulis dan membaca maka seluruh proses pendaftaran hingga pembayaran haji diurus oleh anaknya yang paling tua bernama, Kholidin. "Semuanya diurusin anak yang isi syarat-syaratnya, bapa hanya nyiapin uang," imbuhnya sambil tersenyum.

Pasangan suami istri yang memiliki tiga anak, tiga cucu, dan tiga buyut ini rencananya akan berangkat untuk melaksanakan haji pada 23 Juli 2019.

Sambil menunggu waktu keberangkatan, Kosim dan Irah hanya beristirahat yang cukup, mempersiapkan segala sesuatu perbekalan, dan sesekali pergi ke ladang menggarap sawah untuk mengusir rasa jenuh.

Semestinya, ujar dia, pada tahun lalu sudah bisa pergi untuk berhaji. Akan tetapi, Irah menunggu setahun lebih lama supaya dapat berangkat haji bareng dengan suaminya.

Kosim berharap dapat melakukan ibadah haji bersama istrinya dengan lancar, tetap diberi kesehatan, dan dapat kembali pulang ke Tanah Air dengan selamat untuk berkumpul bersama semua keluarga tercintanya.

"Kalau di antara saudara atau keluarga lainnya tidak ada yang berangkat, hanya kami saja. Sedangkan untuk di desa ini kalau ga salah ada lima orang yang berangkat haji," pungkasnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9846 seconds (0.1#10.140)