Wagub Uu Ruzhanul Ulum Dukung Penetapan Hari Anak Yatim Nasional

Minggu, 07 Juli 2019 - 16:57 WIB
Wagub Uu Ruzhanul Ulum Dukung Penetapan Hari Anak Yatim Nasional
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum saat membuka Olimpiade Mini Anak Yatim di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Minggu (7/7/2019). Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mendukung wacana penetapan Hari Anak Yatim Nasional sebagai bentuk kepedulian dan kecintaan terhadap anak yatim.

Uu menyatakan, mendukung pemerintah pusat segera mewujudkannnya sebagai bentuk perhatian dan penghormatan negara kepada anak yatim. Melalui penetapan ini, Uu berharap, semakin banyak pihak yang memerhatikan nasib anak yatim, terutama pendidikannya, agar mereka bisa mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.

"Membahagiakan anak yatim pahalanya besar sekali. Anak yatim adalah orang terhormat karena rasul pun menghormati anak yatim," ungkap Uu saat membuka Olimpiade Mini Anak Yatim di Halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Minggu (7/7/2019).

Kegiatan sosial yang digelar Yayasan Ruang Sosial Bersama bekerja sama dengan D'Bardaks ini menghadirkan 260 anak yatim dari sejumlah panti asuhan di Bandung yang turut dalam berbagai pertandingan olah raga dan permainan tradisional.

Uu melanjutkan, anak yatim memiliki kedudukan yang terhormat seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Dalam kesehariannya, Rasulullah sangat mencintai dan memuliakan anak yang sudah tidak memiliki ayah tersebut.

Tanpa mengecilkan peran pemerintah saat ini, menurutnya, penetapan Hari Anak Yatim Nasional merupakan bentuk nyata penghormatan negara kepada anak bangsa tersebut.

"Hari ibu ada, hari santri juga ada, makanya kami mendorong pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Pak Jokowi agar ada Hari Anak Yatim Nasional sebagai bentuk penghormatan kita kepada mereka, bentuk penghormatan negara kepada mereka," paparnya.

Uu pun memastikan, Pemprov Jabar memberi perhatian khusus kepada anak yatim, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan.

Bahkan, kata Uu, Biro Pelayanan Sosial Jabar telah bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jabar telah memberikan perhatian tersebut, agar mereka memiliki masa depan yang gemilang. "Pemprov sangat memerhatikan, terutama masalah pendidikan dan kesehatannya," kata dia.

Lebih lanjut, Uu mengapresiasi ajang Olimpiade Mini Anak Yatim yang dinilainya dapat menghibur para anak yatim. Selain memberi kebahagiaan, menurutnya, acara ini pun mampu mengasah ketangkasan dan keterampilan mereka.

"Olimpiade anak yatim ini luar biasa, kita bisa berbagi kebahagiaan dan keceriaan kepada mereka," katanya.

Uu pun mengusulkan agar kegiatan tersebut bisa digelar rutin. Sebab, menurutnya, bukan tidak mungkin Olimpiade Mini Anak Yatim akan mencetak bibit-bibit atlet yang bisa mengharumkan nama bangsa di masa depan.

"Kalau bisa olimpiade anak yatim ini berlanjut, seperti kegiatan-kegiatan olahraga yang lain. Bahkan, bisa saja se-Jawa Barat dilaksanakannya, sebelumnya diawali kegiatan di tingkat kabupaten/kota," tandas Uu.

Terpisah, Ketua Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA)-Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Yanto Mulya Pibiwanto menilai, kepedulian pemerintah terhadap anak yatim harus ditingkatkan lagi.

Sebagai contoh, dalam peringatan Hari Anak Nasional setiap 23 Juli, anak yatim sama sekali tidak dilibatkan dalam segala hal. "Anak yatim juga kan anak bangsa, penerus bangsa," katanya.

Menurut dia, dalam peringatan Hari Anak Nasional, pemerintah selalu menggandeng anak-anak yang notabene memiliki nasib lebih baik dibanding anak yatim. Padahal, yang lebih membutuhkan perhatian adalah anak yatim, terutama yang tinggal di panti-panti apalagi jalanan.

Dia menilai, nasib anak yatim, terutama yang tinggal di panti asuhan harus menjadi pemikiran semua pihak. Selain tidak mendapatkan kasih sayang utuh dari keluarga, tidak sedikit juga yang menjadi korban kekerasan.

Tak hanya kepada anak yatim, dia pun mengeluhkan minimnya perhatian terhadap panti-panti yang mengurus anak tak berayah dan beribu itu.

"Sebanyak 315.000 anak yatim piatu tersebar di panti seluruh Indonesia. Namun, panti ini kurang diperhatikan," katanya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1408 seconds (0.1#10.140)