Liburan Sambil Melatih Sensitivitas dan Motorik di Rumah Gempa

Sabtu, 06 Juli 2019 - 18:30 WIB
Liburan Sambil Melatih Sensitivitas dan Motorik di Rumah Gempa
Wahana Rumah Gempa di Kota Mini yang berada di objek wisata Floating Market, Lembang, KBB, berusaha memberikan edukasi sejak dini kepada anak-anak soal bencana gempa bumi. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Sebagai negara yang dikelilingi cincin api pasifik atau Ring of Fire, Indonesia rawan gempa bumi. Oleh sebab itu, diperlukan pengetahuan tentang bahaya gempa dan dampak kerusakan yang ditimbulkannya guna menghindari jatuhnya korban jiwa.

Konsep itu yang coba diimplementasikan oleh pengelola Kota Mini yang berada di kawasan wisata Floating Market, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Pengelola Kota Mini membuat wahana edukatif dan atraktif berupa Rumah Gempa, sebuah arena permainan yang melatih sensitivitas, gerakan motorik, dan responsif anak-anak ketika tiba-tiba terjadi gempa bumi.

"Wahana ini tidak hanya sekadar menampilkan hiburan, tapi juga edukasi kepada pengunjung agar mereka tahu apa yang harus dilakukan ketika terjadi gempa bumi," jelas Operasioanal dan Marketing Kota Mini Leni Marleni, Sabtu (6/7/2019).

Latar belakang dibukanya Rumah Gempa ialah mendidik dan membekali anak soal kegempaan sejak dini. Edukasi bencana ini dibalut dengan suasana bermain di dalam sebuah ruangan yang bisa berguncang. Tampilan layar lebar berisi informasi dan suasana gempa yang menambah kesan dramatis saat bermain. Simulasi dikendalikan oleh operator yang berada di bilik ruangan bermain.

Menurutnya, wahana Rumah Gempa sangat cocok untuk melatih anak bermain sambil belajar. Sebagai wahana edukasi, permainan ini memberi wawasan seputar bencana secara visual dan anak diajak merasakan terjadinya getaran gempa. Mulai dari yang berkekuatan 5 Skala Richter (SR) hingga kekuatan 8,8 SR.
Liburan Sambil Melatih Sensitivitas dan Motorik di Rumah Gempa

"Fasilitas di sini 100% aman, dan getarannya di-setting menyerupai sesuai dengan kondisi aslinya. Durasinya 10-12 menit ditambah dengan narasi soal apa yang harus dilakukan saat gempa terjadi," ujarnya.

Seorang wisatawan asal Bali, Kesya (12) mengaku, setelah masuk Rumah Gempa dirinya jadi mengetahui langkah antisipasi jika gempa terjadi. Dirinya belum pernah merasakan secara nyata bagaimana getaran gempa, sehingga pengalaman ini jadi hal yang sangat berharga. Apalagi, ada ornamen seperti barang-barang yang jatuh dan meja yang bergeser karena dampak getaran.

"Sekarang jadi tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi gempa. Misalnya jauh dari aliran listrik, berlindung di bawah meja, atau mencari lapangan yang aman," tutur siswa kelas 7 SMP ini.

Corporate Secretary & Public Relation Floating Market Lembang Intania Setiati menambahkan, selain simulasi gempa, di Kota Mini Floating Market, Lembang total ada 24 wahana, seperti arena permainan simulasi pemadam kebakaran, art corner, rumah sakit, salon, pasar, rumah beruang, bercocok tanam, tunnel of light, dan science center, yang ditampilkan dengan arsitektur kota Eropa klasik.

"Ke depan kami akan terus berinovasi agar semua wahana di sini memiliki sisi edukasi bagi anak-anak," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.4571 seconds (0.1#10.140)