Ini 7 Gedung Heritage Bersejarah di Majalengka

Selasa, 02 Juli 2019 - 22:39 WIB
Ini 7 Gedung Heritage Bersejarah di Majalengka
Gedong Jangkung di tepi Jalan KH Abdul Halim, Majalengka milik keluarga Tjia Tjoe Bie. Foto-foto/SINDOnews/Inin Nastain
A A A
MAJALENGKA - Menjamurnya bangunan-bangunan baru, baik gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, industri, seharusnya tak mengesampingkan bangunan-bangunan tua dan bersejarah.

Sebagai daerah yang telah ada sejak zaman kerajaan, beberapa titik di Kabupaten Majalengka tercatat memiliki banyak bangunan kuno.

Di kawasan Majalengka kota saja, tercatat tidak kurang dari 7 bangunan lama yang hingga kini masih eksis.

Bangunan-bangunan itu, saat ini memiliki fungsi beragam, dari perkantoran hingga tempat tinggal. Ironisnya, ada sebagian yang kondisinya terkesan dibiarkan tak terurus.

Dalam rangka HUT ke-7 SINDOnews, kami menyajikan tujuh bangunan Heritage di Majalengka Kota yang perlu Anda ketahui.

1. Gedong Jangkung

Ini 7 Gedung Heritage Bersejarah di Majalengka


Bangunan ini disebut Gedong Jangkung lantaran ukurannya yang cukup tinggi. Gedong Jangkung dalam bahasa Indonesia disebut Gedung Tinggi.

Tidak ada catatan yang menyebutkan pasti kapan Gedong Jangkung itu selesai dibangun. Namun, dalam sebuah catatan diketahui bahwa bangunan yang terletak persis di pinggir Jalan KH Abdul Halim itu adalah milik saudagar keturunan China yang merupakan leluhur dari pendiri Astra, Tji Kian Liong atau William Soerjadjaya.

"Dari plakat yang ada, kemungkinan dibangun sekitar 1913. Ini (Gedong Jangkung) dibangun oleh saudagar yang bergerak dalam usaha hasil bumi keturunan China, Tjia Tjoe Bie, ayahnya pendiri Astra. Kabarnya, pendiri Astra pun lahir di rumah itu pada 23 Desember 1923," kata Naro, pegiat sejarah Majalengka dari komunitas Grup Madjalengka Baheula (Grumala).

2. Gedong Asisten Residen

Ini 7 Gedung Heritage Bersejarah di Majalengka


Gedung yang terletak persis di samping DPRD Kabupaten Majalengka ini sekaligus sebagai saksi bisu bahwa Majalengka tempo dulu pernah ramai oleh berbagai macam aktivitas. Walhasil, pemerintahan Belanda yang saat itu dipusatkan di Cirebon, memutuskan untuk membentuk Asisten Residen di Majalengka.

"Orang sekitar nyebutnya gedong Ar, dan zaman sekarang dikenal gedong juang, dibangun tahun 1862 waktu pembentukan Afdweling. Itu untuk pemantauan daerah Majalengka kota dan sekitarnya karena sudah ramai," jelas dia.

3. Gedong Panjang

Ini 7 Gedung Heritage Bersejarah di Majalengka


Jauh sebelum masa kemerdekaan, masyarakat telah mengenal sistem Pegadaian. Di Majalengka Kota, sistem tersebut sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Hal itu setidaknya bisa dilihat dari peninggalan masa lalu, yang hingga kini masih bisa disaksikan.

Gedong Panjang, demikian masyarakat menyebut bangunan bekas Pegadaian di masa lalu itu. Gedung tersebut terletak di Jalan KH Abdul Halim, bersebelahan dengan kantor Pegadaian saat ini. "Dulunya memang pegadaian, dibangun sekitat 1901," ungkap Naro.

4. Gedong Jaksa

Ini 7 Gedung Heritage Bersejarah di Majalengka


Namanya boleh saja Gedong Jaksa. Namun bukan berarti bangunan yang terletak di Jalan Sukarame itu bekas Kejaksaan pada masa penjajajan, melainkan rumah seorang yang berstatus sebagai Jaksa

"Bekas rumah Pak Jaksa Endoen Wirasoegena. Namun belum ditemukan keterangan apakah rumah dinasnya atau rumah pribadi," kata Naro.

Dari keterangan pihak keluarga Jaksa Endoen, jelas Naro, rumah itu dibangun bersamaan dengan sibangunnya Gedung Juang.

5. Gedong Aobasho

Ini 7 Gedung Heritage Bersejarah di Majalengka


Gedung ini dibangun antara 1943-1944, oleh Bupati saat itu, RMAA Suriatanudibrata. Bangunan ini dibangun untuk sarana hiburan tentara Jepang, dengan nama Roemah Bola Panglipoer Manah. Seiring berjalannya waktu, terdapat perubahan nama jadi Rumah Aobasho.

"Bahkan beliau dikenal dengan sebutan Kanjeng Aoba. Sekarang jadi rumah dinas Kapolres," ungkap Naro.

6. Gedong Tjia Tjoe Ho

Ini 7 Gedung Heritage Bersejarah di Majalengka


Gedung tersebut terletak tepat di sebalah Gedong Jangkung. Tjia Tjoe Ho, adalah adik dari Tjia Tjoe Bie, yang juga seorang pengusaha. Rumah tersebut dibangun satu tahun setelah Gedong Jangkung berdiri.

"Dibangun 1 tahun setelah Gedong Jangkung. Ada semacam keyakinan tidak boleh membangun dalam satu tahun yang sama," papar Naro.

7. Gedong Landbouw

Ini 7 Gedung Heritage Bersejarah di Majalengka


Dinas Pertanian jaman Belanda disebut Departemen Van Landbouw. Gedong Landbouw merupakan rumah dinas kepala Departemen Van Landbouw. Setelah itu dijadikan Rumah dinas Patih Majalengka, dan terakhir Rumah Wadana.

Wadana pertama yang diangkat sekitar 1890 adalah Raden Latief Wira Soemantri yang masih tercatat sebagai saudara dari Jaksa Endoen Wira Soegena. "Setelah pensiun, Gedong Landbouw ini jadi milik keluarga Raden Latief Wira Soemantri. Gedong Landbouw dibangun hampir bersamaan dengan Gedung AR, sekitar 1860," papar Naro.

Gedong Landbouw sendiri terdapat di pimggir Jalan KH Abdul Halim, atau persis dekat Pom Bensin Pujasera.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7802 seconds (0.1#10.140)