Hari Pertama Pemindahan Penerbangan, Begini Suasana BIJB Kertajati

Senin, 01 Juli 2019 - 22:35 WIB
Hari Pertama Pemindahan Penerbangan, Begini Suasana BIJB Kertajati
Suasana di pintu keberangkatan dan kedatangan BIJB Kertajati mulai ramai oleh penumpang pesawat. Foto/SINDOnews/Inin Nastain
A A A
MAJALENGKA - Suasana berbeda mulai tampak di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka pada Senin (1/7/2019). Hilir mudik penunmpang pesawat silih, masuk dan keluar ruangan area bandara.

Di sisi lain, suara petugas BIJB Kertajati yang memberi tahu keberangkatan dan kedatangan pesawat dari dan ke BIJB Kertajati kerap terdengar dari pengeras suara.

Suasana tersebut sangat jauh berbeda dengan beberapa hari hingga beberapa bulan ke belakang. Saat itu, sangat sulit untuk menemukan ciri khas bandara di BIJB.

Entah pemandangan penumpang pesawat yang terburu-buru masuk dengan mendorong koper, suara pemberitahuan dari petugas, apalagi suara deru mesin pesawat yang akan turun atau landing ataupun terbang atau take off.

Pengumuman yang disampaikan petugas lewat pengeras suara menggunakan tiga bahasa. Selain Bahasa Indonesia dan Inggris, pengumuman juga disampaikan dengan bahasa Sunda.

Kesibukan BIJB itu tidak terlepas dari mulai diberlakukannya pemindahan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke BIJB Kertajati.

Sejak Senin (1/7/2019) dini hari, kedatangan beberapa bus ke bandara menandai dimulainya 'kehidupan' di Bandara kebanggaan masyarakat Jawa Barat itu.

"Sudah mulai ramai sejak tadi malam. Semakin ramai lagi pas pagi," kata salah satu petugas di pintu masuk BIJB kepada SINDOnews.

Ramainya BIJB juga disampaikan oleh Siti, salah satu karyawan toko waralaba di lingkungan bandara. Sejak pagi, kata Siti, konsumen yang datang ke toko waralaba tempatnya bekerja, mengalami kenaikan cukup siginfikant. "Iya, ramai dari tadi pagi. Beda pisan sama sebelumnya," ujar Siti.

Namun, keramaian yang terjadi di BIJB, sedikit menimbulkan masalah baru. Masalah itu lantaran tidak sedikit calon penumpang yang berasal dari luar negeri. Sementara, pelaku usaha di BIJB belum terbiasa dengan bahasa asing.

Walhasil, untuk memudahkan komunikasi, calon penumpang terpaksa menggunakan aplikasi translate dari gawai pintar yang dimilikinya. Lewat translate itu, pelaku usaha akan mengetahui apa yang dicari calon konsumen.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.7954 seconds (0.1#10.140)