Hari Pertama PPDB SMP, Ratusan Warga Berebut Daftar ke Sekolah Favorit

Senin, 01 Juli 2019 - 20:19 WIB
Hari Pertama PPDB SMP, Ratusan Warga Berebut Daftar ke Sekolah Favorit
Ratusan orang tua berebut untuk menerobos masuk gerbang SMPN 3 Padalarang, KBB, karena takut kehabisan nomor antrean guna mendaftarkan anaknya ke salah satu sekolah favorit di Padalarang ini, Senin (1/7/2019). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Sekolah SMP negeri Favorit di Kabupaten Bandung Barat (KBB) kebanjiran pendaftar di hari pertama pembukaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP 2019.

Bahkan orang tua murid yang akan mendaftar rela menunggu sejak pukul 05.00 WIB di depan gerbang sekolah agar dapat nomor antrean paling awal untuk memasukan berkas pendaftaran anaknya ke pihak sekolah.

Seperti yang terjadi di SMP Negeri 3 Padalarang, warga yang sudah mengantre sempat terlibat aksi saling dorong dan memaksa masuk ke kompleks sekolah. Pasalnya pihak sekolah memberlakukan nomor antrean sebanyak 100 nomor, sehingga bagi warga yang tidak dapat nomor tidak bisa masuk. Hal itu yang membuat ricuh karena ada warga antre dari pagi tidak dapat masuk.

"Tadi sempet rame, orang tua siswa desak-desakan pengen masuk dan daftar duluan," kata salah satu orang tua siswa yang akan mendaftar, Toni Permana, Senin (1/7/2019).

Warga Sukamaju, Padalarang ini mengatakan, apa yang menjadi kesepakatan rapat pihak sekolah dengan warga yang diwakili Ketua RW di sekitar sekolah tidak ditepati. Seperti soal pemberlakuan sistem zonasi dan tidak memakai NEM, yang berhak mendaftarkan adalah orangtua calon siswa dan tidak boleh diwakilkan ke orang lain, serta dalam pendaftaran calon siswa tidak wajib hadir.

"Ada poin-poin yang dilanggar makanya sempet rame. Tapi situasi kembali kondusif," kata dia yang akan mendaftarkan anaknya luluan dari SDN Sukamaju.

Berdasarkan informasi yang didapat SINDOnews, pihak SMPN 3 Padalarang pada hari pertama pendaftaran membatasi hanya 100 nomor antrean dengan maksud agar pendaftar tidak bertumpuk. Namun rupanya jumlah nomor antrean tidak sebanding dengan banyaknya orang tua murid yang datang. Pada tahun ajaran ini SMPN 3 Padalarang hanya menerima sembilan rombongan belajar (rombel) atau kelas, dengan masing-masing rombel kuotanya dibatasi maksimal 32 siswa.

"Ya mungkin karena hari pertama pendaftaran jadi terjadi penumpukan orang tua siswa yang akan mendaftarkan anaknya. Ini juga pasti terjadi di sekolah favorit lainnya di KBB, tapi sejauh ini semua berjalan lancar," kata salah seorang guru bagian TU, Siti saat coba dikonfirmasi.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1357 seconds (0.1#10.140)