'Sebuah Perjalanan', Oleh-oleh Fotografer dari Petualangannya

Minggu, 30 Juni 2019 - 21:49 WIB
Sebuah Perjalanan, Oleh-oleh Fotografer dari Petualangannya
Sang fotografer Djuli Pamungkas (belakang) menemani pengunjung. Insert: Foto-foto karya Djuli dan Deni. Foto/Istimewa-SINDOnews/Inin Nastain
A A A
SUMEDANG - Bagi seorang potografer, melancong dan bekerja merupakan proses sekaligus modal untuk melahirkan karya foto bernilai.

Di tangan fotografer momen-momen indah akan tetap 'bicara' hingga puluhan tahun bahkan ratusan tahun mendatang.

Fotografer andal Djuli Pamungkas dan Deni Permana menyajikan karya foto mereka lewat pameran bertajuk "Sebuah Perjalanan" di Lembur Tumaritis Studio, Jalan Sindang Taman, Desa Cipanas, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Sumedang, 29-30 Juni itu.

Dua potografer dari latar belakang berbeda ini mengajak pengunjung berselancar ke beberapa belahan dunia, menelisik hal-hal yang mungkin luput dari perhatian banyak orang.

Djuli Pamungkas, mantan fotografer KORAN SINDO mencoba untuk berbagi oleh-oleh saat melancong ke bagian sudut di Kota Oslo, Norwegia.

Foto-foto indah dan menarik sekaligus "bicara" itu dilahirkan Djuli saat mendapat kepercayaan merekam perjalanan Timnas Indonesia di Homeless World Cup 2017 di Oslo, Norwegia.

Dia sukses membingkai langkah Timnas dalam karya foto hingga berhasil menempati posisi ke 5 dari 32 peserta. Dalam sejumlah karya foto yang dipamerkan, Djuli merekam ekspresi para pemain di lapangan dan raut wajah para pendukung.

Perjalanan Timnas dalam kejuaraan bukan satu-satunya yang direkam Djuli. Kondisi sekitar tempat tinggalnya selama di Oslo, Norwegia pun tak luput dari bidikan kamerannya.

Dermaga Oslo atau Oslo Fjord, adalah salah satu obyek yang diabadikan Djuli dengan apik. Tidak hanya tempat, Djuli juga "melukis" aktivitas warga Oslo. Rollersky, adalah adalah aktivitas olahraga warga Oslo yang mengisi ruang memori kamera Djuli.

"Di sana ada beberapa tempat yang menjadi icon seperti Oslo Fjord, Radhusplassen. Kata warga setempat sangat populer di Oslo. Itu saya ambil di masa jeda kompetisi (Homeless World Cuap 2017)," kata Djuli di tempat pameran.

'Sebuah Perjalanan', Oleh-oleh Fotografer dari Petualangannya


Berbeda dengan Djuli, fotografer Deni Permana mengabadikan setiap emosi dan momen yang terjadi saat prosesi pernikahan. Deni memang seorang fotografer wedding.

Lewat skill fotografi, karya foto pernikahan Deni terasa tak biasa. Dia tak melulu mengabadikan momen alakadar pernikahan seperti mempelai menunjukan dua buku nikah atau saat mempelai foto bersama keluarga, kerabat, dan handai taulan.

Raut wajah mempelai pria yang terlihat tegang. Tetesan air mata membasahi pipi saat sungkem kepada orang tua. Air muka berbinar kedua mempelai setalah melewati masa-masa krusial ijab qabul, menjadi cerita sendiri dari hajat pernikahan yang mungkin lepas dari perhatian kebanyakan fotografer wedding.

"Weeding tradisional kan sudah jelas susunannya. Kadang momen dan emosinya berbeda-beda. Setiap wedding pasti ada nyawanya sendiri. Dari semua rangkaian, pasti ada jepretan satu atau dua yang benar-benar mewakili semua prosesi perkawinan," ungkap Deni.

Di kalangan fotografer weeding, ada semacam rumus yang kerap dipakai, 70 persen beauty dan 30 moment. Namun, Deni mencoba keluar dari 'aturan main' itu.

"Kembali ke sudut pandang ya. Ada moment-moment yang justru itu akan diingat dalam waktu lama. Saya pegang 70 persen moment, dan 30 beauty," ujar dia.

'Sebuah Perjalanan', Oleh-oleh Fotografer dari Petualangannya
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2320 seconds (0.1#10.140)