AAF 2019 Meriah, Ribuan Orang Padati Jalan Asia Afrika Bandung

Sabtu, 29 Juni 2019 - 14:40 WIB
AAF 2019 Meriah, Ribuan Orang Padati Jalan Asia Afrika Bandung
Kemeriahan Asia Africa Festival 2019, yang antara lain diisi dengan kegiatan Asian African Carnival (AAC). Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
A A A
BANDUNG - Sabtu (29/6/2019) pagi hingga siang, ruas Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, dari Simpang Empat Tamblong-Asia Afrika hingga depan Alun-alun Bandung ditutup total untuk penyelenggaraan Asia Africa Festival (AAF) 2019.

Acara yang digelar Pemkot Bandung untuk memeriahkan peringatan ke-64 Konferensi Asia Afrika (KAA) di Kota Bandung itu berlangsung meriah. Ribuan warga Kota Bandung dan wisatawan nusantara maupun mancanegara, tumpah ruah memadati jalan bersejarah itu.

Mereka rela berdesakan dan tersengat sinar matahari demi menyaksikan event tahunan dengan puncak acara Asian African Carnival (AAC) yang diikuti oleh 19 delegasi negara sahabat, perwakilan dari provinsi, kota, dan kabupaten se-Indonesia.

Festival diawali dengan proses solidarity walk sekitar pukul 08.30 WIB. Berbeda dari tahun lalu yang digelar historical walk yang dilakukan dengan jalan kaki dari Hotel Savoy Homann Bidakara menuju Gedung Merdeka, kali ini prosesi solidarity walk dilakukan dari Pendopo Wali Kota Bandung ke Palestine Walk, Jalan Alun-alun Timur.

Di sini, para dubes sahabat dari Jepang, Irak, Palestina, Sudan, Libya, Laos, Zimbabwe, Maroko, Kuwait, Mesir, Afrika Selatan, dan Tunisia, bersama Wali Kota Bandung Oded M Danial, dan Staf Ahli Kementrian Pariwisata Esthy Reko Astuti, melepaskan burung merpati sebagai bentuk simbolisasi dukungan Indonesia dan negara-negara peserta KAA terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.

Seusai prosesi solidarity walk, dubes, Wali Kota Bandung, dan para undangan melanjutkan kegiatan menuju Gedung Merdeka yang pada 1955 silam menjadi lokasi penyelenggaraan KAA. Sambil menunggu parade atau karnaval dimulai pukul 10.00 WIB, mereka melihat-lihat koleksi benda bersejarah di Museum Asia Afrika itu, sambil menyantap penganan dan minuman khas Jawa Barat.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.5592 seconds (0.1#10.140)