Duel Anak SD di Garut, Satu Tewas Ditusuk Gunting

Selasa, 24 Juli 2018 - 13:03 WIB
Duel Anak SD di Garut, Satu Tewas Ditusuk Gunting
Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
A A A
GARUT - Peristiwa perkelahian anak SD terjadi di Kecamatan Cikajang, Garut, Jawa Barat. Seorang tewas ditusuk gunting. Kejadian ini viral di media sosial (medsos).

Perkelahian berujung maut antara H (12) dan F (12) itu terjadi pada Sabtu 21 Juli 2018. Oleh keluarga korban FNM tidak dilaporkan ke kepolisian. Masalah itu diselesaikan secara kekeluargaan karena antara korban dengan pelaku masih bersaudara. Namun, kejadian itu justru viral di media sosial. Karena terdapat unsur tindak pidana pembunuhan, Polres Garut pun melakukan penyidikan.

Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna mengatakan, berdasarkan hasil penyidikan sementara, perkelahian anak itu terjadi dipicu masalah kehilangan buku. Meski dilakukan penyidikan, pelaku H tidak ditahan di Mapolres Garut karena masih di bawah umur. Selama proses penyidikan pun Satreskrim Polres Garut berkoordinasi dengan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Anak dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Garut.

"Kejadiannya betul ada. Awalnya kasus ini tidak laporkan karena antara korban dan pelaku ada hubungan saudara. Kami menindaklanjuti kasus ini karena viral di media sosial dan ada unsur pidana, pembunuhan," kata Budi kepada SINDOnews saat dihubungi melalui telepon, Selasa (24/7/2018).

Budi mengemukakan, kronologi kejadian, pelaku H dan korban F bersekolah di sebuah SD negeri. Mereka duduk satu meja. Pada Jumat 20 Juli 2018, antara pelaku dan korban terlibat pertengkaran yang dipicu oleh masalah pelaku H kehilangan buku.

Namun, pertengkaran ini tak berlanjut setelah dilerai oleh guru. Kemudian pada Sabtu 22 Juli 2018 pukul 07.00 WIB, buku pelajaran milik F yang hilang ditemukan di bawah meja korban F.

Korban F lantas menuduh pelaku H yang menyembunyikan buku pelajaran tersebut. Pertengkaran pun kembali terjadi namun tak berlanjut. Setelah jam pelajaran selesai, F dan H pulang ke rumah.

Saat dalam perjalanan, korban F kembali menuduh H yang mengambil bukunya. Perkelahian pun kembali terjadi. Saat perkelahian itu, pelaku sempat kalah. Dalam keadaan terdesak, H mengeluarkan gunting dan menusukkannya ke kepala dan punggung korban. Beberapa menit kemudian, saksi Ujang Sugandi (59) melerai perkelahian tersebut dan membawa korban ke Puskesmas Pembantu Cikajang.

Akibat luka tersebut, korban F banyak kehilangan darah sehingga dirujuk ke RSUD dr Slamet. Namun, nyawa F tak tertolong, korban meninggal dunia pada Minggu 22 Juli 2018.

"Pelaku membawa gunting karena pada Sabtu 21 Juli 2018, ada pelajaran seni rupa. Selain gunting, siswa juga bawa karton dan lem. Alat itulah yang digunakan pelaku H untuk menusuk korban F," ujar Kapolres.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6808 seconds (0.1#10.140)