Berharap Literasi Jabar Meningkat, Gubernur Buka Big Bad Wolf 2019

Kamis, 27 Juni 2019 - 22:27 WIB
Berharap Literasi Jabar Meningkat, Gubernur Buka Big Bad Wolf 2019
Gubernur Jabar Ridwan Kamil membuka pameran buku Big Bad Wolf 2019 di Hotel Mason Pine, Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kamis (27/6/2019). Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG BARAT - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuka bazaar buku Big Bad Wolf di Hotel Mason Pine, Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (27/6/2019).

Gubernur mengapresiasi pameran buku murah terbesar di Jabar yang digelar mulai 28 Juni hingga 8 Juli 2019 itu. Emil, sapaan akrab Gubernur berharap, Big Bad Wolf meningkatkan minat baca masyarakat Jabar.

Menurut Emil, berdasarkan survei Central Connecticut State University mengenai Most Literate Nations in the World, Indonesia menempati peringkat ke-60 dari total 61 negara, persis di bawah Thailand dan hanya di atas Botswana.

Sementara Unesco melansir, persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya, dari setiap 10.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang senang membaca

Meski begitu, Emil yang didampingi Wakil Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan mengaku, menaruh harapan besar terhadap naiknya minat baca masyarakat Jabar.

Bahkan, Emil mengaku terkesima dengan antusiasme masyarakat yang rela mengantre dalam pameran ini. "Saya sangat terharu, ini luar bisa, antreannya panjang sekali, menandakan minat baca cukup tinggi," tutur Emil.

Emil juga berharap, kegiatan serupa bisa digelar rutin, agar literasi masyarakat Jabar terus meningkat. Bahkan, kata Emil, akan lebih baik jika pameran buku serupa digelar beberapa kali dalam setahun. Selain itu, tidak hanya digelar di perkotaan, namun juga pedesaan.

"Kami komit tidak hanya berlangsung sekarang saja, tapi juga seterusnya. Tidak hanya di kota, tapi juga di desa-desa. Tujuannya ameningkatkan minat baca dan menguatkan pengetahuan masyarakat," katanya.

Dalam kesempatan itu, Emil pun mengatakan, Pemprov Jabar telah meluncurkan berbagai program literasi, di antaranya Kolecer (Kotak Literasi Cerdas) berupa perpustakaan jalanan, dan Candil (Maca Dina Digital Library) yang didukung teknologi gawai.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Jaya Ritel Indonesia Uli Silalahi selaku penyelenggara menyebut, jutaan buku akan dipamerkan dan dijual selama 24 jam non stop dengan penawaran diskon mulai dari 60-80 persen untuk semua buku.

"Buku internasional yang sulit ditemukan di dalam negeri juga beberapa tersedia di event akbar ini," katanya.

Uli berharap, pameran ini dapat menjadi wadah penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi guna mendorong minat baca masyarakat.

Lebih jauh Uli mengatakan, salah satu penyebab rendahnya minat baca warga adalah keterbatasan akses terhadap buku bacaan serta kurangnya variasi buku yang membuat seseorang tertarik untuk membaca.

Oleh karena itu, diperlukan berbagai inovasi dan kreativitas dalam memproduksi bahan bacaan, salah satunya dalam pameran ini tersedia 'buku ajaib. Buku ini, menurut Uli, menggunakan teknologi augmented reality (AR), sehingga lebih menarik untuk dielaborasi pembacanya.

"Augmented reality adalah penggabungan antara objek virtual dengan objek nyata yang bersifat interaktif secara real time, sehingga pembaca dapat berinteraksi dengan karakter di dalam buku untuk mengembangkan imajinasi," terangnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.9571 seconds (0.1#10.140)