Danamart Gandeng Kadin Permudah Akses Modal UMKM Jabar

Kamis, 27 Juni 2019 - 21:17 WIB
Danamart Gandeng Kadin Permudah Akses Modal UMKM Jabar
CEO Danamart Patrick Gunadi dan Wakil Ketua Kadin Jabar Hendrawan berjabat tangan seusai penandatanganan kerja sama, Kamis (27/6/2019). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Perusahaan keuangan berbasis teknologi finansial (fintech) PT Dana Aguna Nusantara (Danamart) membuka akses permodalan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat.

Melalui kerja sama yang dibangun dengan Kadin Jabar tersebut, Danamart akan menyasar para pelaku UMKM di Jabar atas rekomendasi Kadin Jabar dalam penyaluran modal berbasis fintech dengan jumlah pinjaman antara Rp100 juta hingga Rp2 miliar.

"Kerja sama ini menandakan pembiayaan berbasis finansial teknologi diterima secara positif oleh industri UMKM dan Danamart dapat berperan aktif dalam memperbaiki arus kas serta meraih tujuan finansial UMKM," kata Direktur Utama Danamart Dimas Aryotejo dalam Diskusi Modal Kerja di Era Digital dan Penandatanganan Kerja Sama Danamart dengan Kadin Jabar di Hello Hotel, Paskal Hyper Square, Jalan Pasir Kaliki, Kota Bandung, Kamis (27/6/2019).

Kehadiran Danamart, lanjut Dimas, diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM yang kerap dihadapkan pada sulitnya mengakses permodalan. Menurut dia, Danamart merupakan salah satu platform yang menghadirkan proses pinjam meminjam yang lebih aman, mudah, dan fleksibel dibanding institusi keuangan konvensional.

"Banyak pihak yang mengatakan fintech adalah masa depan di era industri 4.0 yang akan menggantikan berbagai layanan keuangan tradisional dan konvensional. Dalam industri ini, usaha kecil dan menengah dapat mengakses permodalan secara digital tanpa berbagai persyaratan yang rumit," katanya.

Dimas menyebutkan, Danamart menawarkan dua layanan jasa, yakni invoive financing dan purchase order (PO) untuk mengoptimalkan layanan permodalan bagi para pelaku UMKM.

"Invoice financing adalah pembiayaan faktur untuk memperbaiki arus kas hingga klien atau pembeli membayar invoice atau faktur," katanya.

Layanan invoice financing, kata Dimas, dapat menjadi solusi atas permasalahan yang berhubungan dengan lamanya waktu pembayaran dari klien atau pembeli. Sedangkan purchase order dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah arus kas untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

CEO Danamart, Patrick Gunadi mengatakan, pihaknya menargetkan penyaluran modal bagi pelaku UMKM di Jabar sebesar Rp30-50 miliar selama 2019 ini. Dia juga memastikan, kerja sama yang dibangun dengan Kadin Jabar akan memudahkan pelaku UMKM di Jabar untuk mengakses permodalan.

"Jika memiliki jaminan, bunganya akan lebih rendah, tapi tidak punya jaminan akan sedikit tinggi. Bunganya di kisaran 12 persen hingga 24 persen per tahun, jadi cukup bersaing," katanya seraya berharap, Jabar dapat berkontribusi hingga 20 persen dalam penyaluran pinjaman di skala nasional.

Disinggung jumlah kredit macet (NPL), menurutnya, masih cukup rendah. Sebab, selain menerapkan verifikasi terhadap calon nasabah, pihaknya juga tidak terlalu khawatir karena pinjaman yang disalurkan dijamin asuransi. "Yang di-cover asuransi 90 persen," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Kadin Jabar, Hendrawan mengaku bersyukur dengan adanya kerja sama ini. Dia yakin, kehadiran Danamart akan memudahkan anggotanya untuk mengakses modal. Terlebih, para pelaku UMKM di Jabar, kata dia, masih cukup kesulitan dalam mengakses modal.

"Kita berterima kasih banget, yang mana UMKM sendiri banyak terkendala cari dana karena susah dan prosesnya lama," katanya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5991 seconds (0.1#10.140)