Kemenristek Dikti Terus Dorong Mahasiswa Ciptakan Inovasi

Kamis, 27 Juni 2019 - 16:07 WIB
Kemenristek Dikti Terus Dorong Mahasiswa Ciptakan Inovasi
Pembukaan PKM di Kampus UPI, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Jabar, Kamis (27/6/2019). Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) terus mendorong perguruan tinggi dan mahasiswa menciptakan inovasi melalui berbagai penelitian ilmiah.

Ketua Panitia Monitoring dan Evaluasi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Tri Indri Hartini mengatakan, pihaknya terus mendorong mahasiswa menciptakan inovasi melalui kegiatan PKM. Tujuannya, menampung inovasi aplikatif mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Tahun ini, pihaknya kembali mengadakan PKM, menyaring inovasi terbaik dari berbagai kampus di Indonesia untuk dikompetisikan di tingkat nasional. "Total nasional ada 40.000 proposal penelitian yang masuk. Nanti yang lolos di tingkat nasional akan didanai untuk penelitian lebih lanjut," kata Tri saat pembukaan PKM di Kampus UPI, Jalan Setiabudi, kota Bandung, Kamis (27/6/2019).

Untuk wilayah Bandung, kata dia, ada 61 proposal penelitian yang bakal dinilai oleh para ahli. Mereka berasal dari UPI, Unjani, Universitas Maranatha, Polban, dan IKIP Siliwangi. Sebelumnya, mereka diseleksi di tingkat kampus. Setelah lolos seleksi di UPI, selanjutnya dinilai di tingkat nasional di Bali.

Dia menjelaskan, ada lima bidang penelitian yang dikompetisikan yaitu eksakta, karsa cipta, teknologi, pengabdian pada masyarakat, dan kewirausahaan.

Rektor UPI Asep Kadarohman mengatakan, di UPI ada 700 proposal yang masuk. Dari jumlah itu, hanya 27 yang lolos mendapat pendanaan Dikti. Tingginya pengajuan proposal menunjukkan budaya penelitian mahasiswa di UPI telah berjalan.

"Tingkat persaingan kegiatan PKM sangat ketat. Kami menilai, kegiatan PKM sangat bagus karena wadah untuk mengaktualisasi ilmu dan kemampuan diri. Ini wadah untuk menunjukkan inovasi baru. Karena tanpa inovasi, kita akan ketinggalan," beber dia.

Menurut dia, beberapa proposal yang terpilih adalah yang memenuhi strata administratif, yaitu memenuhi standar yang telah ditetapkan. Setelah administratif dilihat inovasinya sejauh mana proposal ini memiliki inovasi dan kebaruan. Selanjutnya membantu menyelesaikan permasalahan masyarakat.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3385 seconds (0.1#10.140)