Perhutani Waspada Kebakaran Hutan, Inventarisasi Titik Rawan

Rabu, 26 Juni 2019 - 20:39 WIB
Perhutani Waspada Kebakaran Hutan, Inventarisasi Titik Rawan
Administratur Perhutani KPH Bandung Utara Komarudin. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara mewaspadai potensi terjadinya kebakaran hutan di musim kemarau.

Untuk itu sejumlah langkah antisipasi sudah dilakukan dari sekarang termasuk mengimbau Masyarakat Desa Hutan Peduli Api (MDHPA) untuk proaktif memantau wilayahnya.

"Musim kemarau memang memunculkan kerawanan akan kebakaran hutan, makanya dari sekarang kami mulai menginventarisasi titik-titik yang rawan," kata Administratur Perhutani KPH Bandung Utara, Komarudin, Rabu (26/6/2019).

Selain upaya preventif dan represif, kata dia, pihaknya juga sudah menginstruksikan ke jajaran di lapangan agar melaporkan segala kejadian di lapangan.

Jika ada kebakaran lakukan upaya penanganan dini secepatnya, laporkan, lalu cari tahu faktor penyebabnya apa. Ini mengingat kawasan hutan wilayah KPH Bandung Utara sangat luas yakni mencapai 20.560 hektare (ha).

Jika telah dilakukan inventarisasi titik-titik rawan, kemudian akan diperkuat dengan pembuatan peta rawan kebakaran, baik di tingkat Resort Pemangkuan Hutan (RPH) maupun Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH).

Termasuk juga melengkapi sarana prasarana pengendalian dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan. "Pastinya ada skala prioritas. Biasanya di tingkat BKPH ada alat pemadan api ringan (APAR), tapi di tingkat RPH lebih kepada alat-alat yang sederhana," sebutnya.

Dirinya juga telah memerintahkan jajarannya untuk memastikan pembentukan organisasi pelaksana pengendalian kebakaran hutan, berikut pejabat penanggung jawabnya.

Pada musim kemarau tahun lalu, berdasarkan data terdapat 10 kasus kejadian kebakaran hutan di KPH Bandung Utara. Berdasarkan pengalaman kebakaran hutan lebih banyak dipicu oleh faktor manusia baik yang disengaja ataupun tidak, dibandingkan dengan faktor alam.

"Kami juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dari pemerintah daerah, TNI/Polri, dan unsur masyarakat. Bukan hanya saat musim kemarau yang rawan kebakaran tapi juga saat musim hujan dengan ancaman bahaya longsor atau pohon tumbang," ungkap dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.3591 seconds (0.1#10.140)