Pesona Geopark Rajamandala, Surga Wisata Alam di KBB

Rabu, 26 Juni 2019 - 20:10 WIB
Pesona Geopark Rajamandala, Surga Wisata Alam di KBB
Geopark Rajamandala di KBB menjadi objek wisata alam sangat potensial untuk dikembangkan karena pemandangannya sangat memesona. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG BARAT - Keberadaan Geopark Rajamandala di Kabupaten Bandung Barat (KBB) belum banyak diketahui oleh wisatawan.

Padahal keindahan bebatuan alam yang terbentuk dari sisa-sisa cekungan danau Bandung purba ribuan tahun itu sangat memesona dan tidak kalah dengan Geopark Ciletuh di Kabupaten Sukabumi.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB Sri Dustirawati mengatakan, potensi sumber daya alam khususnya kawasan geopark tidak selalu dimiliki oleh setiap daerah.

Bahkan untuk di Jawa Barat, dari 27 kabupaten/kota hanya ada lima kabupaten yang memiliki geopark. Yakni Kabupaten Sukabumi, Bogor, Tasikmalaya, Pangandaran, dan KBB.

"Lima kabupaten ini telah menjalin kesepakatan bersama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam pengembangan kawasan geopark. Maka keberadaannya (geopark) tidak boleh dirusak karena menjadi wahana edukasi dan konservasi," kata Sri, Rabu (26/6/2019).

Sri menegaskan, kawasan geopark tersebut sudah diakui melalui kesepakatan bersama yang ditandatangani oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan lima bupati termasuk Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna pada 13 November 2018. Hal tersebut diperkuat oleh Peraturan Presiden No 9 Tahun 2019 tentang Pengembangan Geopark sebagai dasar hukumnya.

Geopark Rajamandala atau yang dulunya dikenal dengan Geopark Citatah meliputi kawasan Stone Garden, Guha Pawon, Tebing Hawu, Tebing 125, Pabeasan, Sanghyang Heuleut, Sanghyang Tikoro, Sanghyang Poek, Sanghyang Kenit, dan Cikahuripan.

Saat ini pengelolaan Geopark Rajamandala melibatkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat dan tinggal Cikahuripan yang belum ada Pokdarwis.

"Geopark ini selain menjadi wahana edukasi, dan konservasi, juga sebagai wahana pemberdayaan masyarakat. Sehingga masyarakat sekitar bisa menikmati dan merasakan keberadaannya," ujar dia.

Untuk mengembangkan Geopark Rajamandala dibutuhkan anggaran yang tidak sedikit karena termasuk untuk pembukaan ataupun perbaikan akses jalan menuju lokasi.

Sri menargetkan pascapenandatangan MoU oleh Bupati Aa Umbara Sutisna dengan Pemprov Jabar, Geopark Rajamandala bisa menjadi geopark dunia atau Global Geopark seperti Ciletuh.

"Tujuan dan sasaran dari geopark adalah untuk melindungi keragaman bumi (geodiversity) dan konservasi lingkungan. Semoga dengan campur tangan provinsi bisa membantu pengembangan Geopark Rajamandala, karena Ciletuh saja dibantu masa KBB (Rajamandala) tidak," tutur Sri.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4025 seconds (0.1#10.140)