PDIP Jabar Gandeng Milenial Membumikan Pancasila

Sabtu, 22 Juni 2019 - 07:11 WIB
PDIP Jabar Gandeng Milenial Membumikan Pancasila
Ketua DPD PDIP Jabar Tubagus Hasanuddin menyatakan, persatuan dan kesatuan berlandaskan Pancasila harus terus dilestarikan. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Barat menggelar kegiatan Haul Bung Karno sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa-jasa proklamator kemerdekaan dan Presiden Pertama Republik Indonesia (RI) itu.

Kegiatan tersebut diisi dengan Sarasehan Milenial yang mengusung tema 'Kawula Gandroeng Persatoean'. Selain itu, pada malam harinya, digelar pula doa bersama dan renungan yang diikuti kader PDIP, masyarakat umum, serta tokoh-tokoh lintas agama di Jabar.

Dalam Sarasehan Milenial, 100-an anak muda diajak berdiskusi tentang semangat persatuan dan kesatuan berlandaskan falsafah Pancasila. Mereka diajak untuk memahami kembali semangat dan nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi bangsa itu.

"Sebagai pewaris bangsa ini, kalangan milenial penting mendapatkan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila yang dibangun Bung Karno," ujar Ketua DPD PDIP Jabar Tubagus Hasanuddin di sela diskusi yang digelar di Kafe Sinopsis, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Jumat (21/6/2019).

Hasanudin melanjutkan, melalui diskusi yang digelar dalam suasana yang sangat cair dan santai itu, pihaknya mengajak generasi milenial untuk menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan. Menurut dia, apabila kebersamaan tidak dirawat, akan menimbulkan kerugian yang sangat besar. "Maka cara mensyukurinya dengan terus merawat persatuan dan kesatuan," katanya.

Lebih jauh Hasanudin mengatakan, selain melalui ruang-ruang informal, PDIP berkomitmen mendorong upaya-upaya untuk membumikan kembali Pancasila demi terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa.

"Dalam Rakornas PDIP, kita juga sudah berdiskusi dengan para ketua DPD se-Indonesia. Ke depan, ini (upaya membumikan Pancasila) harus menjadi program kementerian terkait, agar Pancasila dipahami seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Setelah diskusi, kata Hasanudin, Haul Bung Karno dilanjutkan dengan acara doa bersama dan pembacaan surat Yasin serta renungan dalam rangka mendoakan Bung Karno, agar ditempatkan di tempat yang paling mulia di sisi Allah SWT, diterima amal ibadahnya, dan husnulkhatimah.

"Ini kecintaan kami sebagai kader PDIP dan yang paling penting, Bung Karno sudah tidak ada, tetapi ajarannya, pemikirannya untuk bangsa dan negara harus kami lestarikan," tandasnya.

Di tempat yang sama, kader PDIP yang juga Anggota DPRD Jabar Bedi Budiman menuturkan, pola pikir dan pandangan generasi milenial sangat luas. Oleh karenanya, pihaknya mengusung konsep santai dan cair dalam memberikan pemahaman terhadap Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

"Kita ingin mendengarkan pandangan mereka tentang gagasan-gagasan Bung Karno dan pemahaman mereka tentang Pancasila. Sebagai generasi pewaris bangsa, mereka harus memahami falsafah Pancasila," katanya.

Ditemui di sela doa bersama dan renungan Haul Bung Karno yang digelar di Kantor DPD PDIP Jabar, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jabar Rafani Achyar menilai, Haul Bung Karno menjadi merefleksikan semangat Bung Karno. Dia berharap, ideologi yang dibangun Bung Karno terus dilestarikan oleh bangsa Indonesia.

"Apalagi, semangat nasionalisme bangsa ini mulai luntur dan terdegradasi oleh nilai-nilai yang lain," katanya.

Rafani menilai, Bung Karno merupakan tokoh lintas agama, budaya, dan etnis. Oleh karenanya, dia juga berharap, Haul Bung Karno menjadi momentum untuk rekonsiliasi bangsa pasca-Pilpres 2019.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4665 seconds (0.1#10.140)