Atasi Sampah Rumah Tangga, Emil Pinjam Rp1,4 Triliun dari Bank Dunia

Jum'at, 21 Juni 2019 - 20:22 WIB
Atasi Sampah Rumah Tangga, Emil Pinjam Rp1,4 Triliun dari Bank Dunia
Gubernur Jabar Ridwan Kamil memaparkan rencana penggunaan dana pinjaman Bank Dunia Rp1,4 triliun untuk pembenahan Sungai Citarum, Jumat (21/6/2019). Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat akan menerima dana pinjaman Bank Dunia yang nilai totalnya mencapai Rp1,4 triliun. Sebagian besar dana bantuan penanganan Sungai Citarum itu akan digunakan untuk membersihkan sampah rumah tangga di kawasan Bandung Raya.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, pengalokasian dana pinjaman tersebut didasarkan pada fakta bahwa 80 persen sampah di Sungai Citarum berasal dari kawasan Bandung Raya, sedangkan 20 persen lainnya dari luar Bandung Raya, seperti Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.

Gubernur yang akrab disapa Emil itu menjelaskan, dana tersebut akan digunakan sebagai investasi pembangunan infrastruktur, pengelolaan sampah hingga level RT atau RW, serta membangun atau mengubah pola pikir masyarakat tentang persampahan.

"Tadi (rapat koordinasi) menyepakati caranya (penggunaan dana). Kita sudah menyepakati 80 persen mengatasi sampah di Bandung Raya dan 20 persen di non-Bandung Raya," ungkap Emil seusai rapat koordinasi bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI Luhut Binsar Panjaitan di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman, Jakarta, Jumat (21/6/2019).

Menurut Emil, teknologi yang akan digunakan untuk mengatasi sampah tersebut merupakan teknologi rumahan, seperti biodigester dan tempat pembuangan sampah reduce, reuse, recycle (TPS 3R). Upaya tersebut diharapkan dapat menjaring sampah hingga tidak ada lagi sampah di Sungai Citarum.

"Maka, teknologi-teknologi rumahan level RT/RW itu akan banyak dibiayai oleh anggaran (Bank Dunia) ini. Makanya, dana ini bukan soal ngangkut-ngangkut sampah," katanya.

"Kita mau berinvestasi di level rumah-rumah, seperti bikin biodigester. Di level RT kita bikin TPS 3R. Kalau masih belum cukup, di kecamatan bikin skala kawasan, sampai akhirnya betul-betul (sampah) yang masuk ke sungai mendekati nol," tandas Emil.

Diketahui, Pemprov Jabar akan menerima bantuan dana Bank Dunia sebesar Rp1,4 triliun untuk mengatasi pencemaran di sungai terpanjang di Provinsi Jabar itu. Dana bantuan yang sifatnya pinjaman tersebut akan diberikan melalui skema government to goverment (G to G).

"(Skemanya) Loan (pinjaman) G to G. Jadi, dibayar nanti oleh pemerintah," ujar Emil di Gedung Sate, belum lama ini.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.5413 seconds (0.1#10.140)