Kadisdik KBB: Tak Ada Penangkapan, Kepsek Hanya Diminta Klarifikasi

Jum'at, 21 Juni 2019 - 20:11 WIB
Kadisdik KBB: Tak Ada Penangkapan, Kepsek Hanya Diminta Klarifikasi
Lokasi SMPN 3 Ngamprah, KBB, tampak sepi seusai mencuatnya kasus dugaan pungli yang diungkap Tim Saber Pungli Jabar. Kasusnya kini dilimpahkan ke Tim Saber Pungli KBB, Jumat (21/6/2019). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Tim Saber Pungli Jabar mengungkap praktik dugaan pungutan liar yang terjadi di SMPN 3 Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), untuk kepentingan ujian nasional berbasis komputer (UNBK).

Hal ini pun dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) KBB Imam Santoso yang mengakui kejadian tersebut dan kini permasalahan ini sudah dilimpahkan ke Tim Saber Pungli KBB.

"Iya memang benar ada kejadian itu (dugaan pungli), namun saya clear-kan bahwa tidak ada penangkapan. Yang ada adalah dimintai klarifikasi (penjelasan) dan kini sudah dilimpahkan ke KBB (Tim Saber Pungli)," jelas Imam, Jumat (21/6/2019).

Imam mendapatkan laporan jika persoalan ini mencuat setelah kepala SMPN 3 Ngamprah dan komite sekolah menggelar rapat bersama orang tua siswa. Hal ini terkait dengan kendala pelaksanaan UNBK dimana siswa-siswi sekolah ini harus numpang ujian ke sekolah lain.

Akibatnya harus ada biaya sewa tempat dan listrik yang dikeluarkan sehingga muncul inisiatif untuk membeli komputer sendiri.

Pada saat dilakukan rapat, lanjut dia, semua orang tua dan komite sekolah semua setuju siswa untuk rereongan menyumbang uang guna membeli perangkat komputer.

Namun mungkin ada satu atau dua orang siswa yang mengadukan hal ini kepada orang tua mereka yang tidak hadir dalam rapat dan keberatan. Sementara pihak sekolah menyepakati iuran sebesar Rp150.000/siswa untuk keperluan tersebut.

"Ya ini salah satu dilema dunia pendidikan, di sisi lain sekolah harus menyelenggarakan UNBK tapi di satu sisi perangkatnya tidak mencukupi. Kami akan pantau terus persoalan ini, karena sudah dilimpahkan ke Tim Saber Pungli KBB," sambungnya.

Disebutkannya, peserta UNBK tingkat SMP di KBB jumlahnya mencapai 20.000 siswa. Jika dibagi ke dalam tiga shift maka butuh sekitar 6.700 komputer, sementara yang ada hanya 1.000 komputer sehingga masih kekurangan sekitar 5.700 komputer.

Tahun ini KBB mendapat bantuan Rp8 miliar dari pemerintah pusat untuk pengadaan komputer. Tapi diprediksi itupun hanya cukup untuk sekitar 880 unit plus server, sehingga tetap saja kekurangan.

Terpisah, Kasiwas Polres Cimahi, Ipda Ahmad menyebutkan, pihaknya sudah menerima limpahan persoalan ini dari Tim Saber Pungli Jabar. Saat ini kasusnya masih dalam tahap penyelidikan dan belum ada status hukum terhadap terlapor.

"Sekarang Tim Saber Pungli Bandung Barat sedang bekerja dan masih melakukan pemeriksaan dari berbagai aspek terhadap dugaan pungli tersebut," katanya di Mapolres Cimahi. (BACA JUGA: Saber Pungli Jabar Tangkap Kepsek dan Komite Sekolah )
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3664 seconds (0.1#10.140)