Perusahaan di Jabar Didorong Melantai di Pasar Modal

Jum'at, 21 Juni 2019 - 16:13 WIB
Perusahaan di Jabar Didorong Melantai di Pasar Modal
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong perusahaan daerah di Jawa Barat mau melantai di pasar modal untuk memperkuat pembiayaan. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong perusahaan daerah di Jawa Barat mau melantai di pasar modal untuk memperkuat pembiayaan. Saat ini, perusahaan di Jabar yang tercatat sebagai perusahaan publik (Tbk) masih sangat minim.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengaku, perusahaan tercatat di pasar modal jumlahnya masih sangat terbatas. Partisipasi masih didominasi perusahaan Jakarta. Padahal, sejak 1992, pasar modal tumbuh luar biasa. Indeksnya naik dari 100 menjadi 6.300.

"Tapi siapa yang menikmati. Sebenarnya, perusahaan yang bergabung di pasar modal akan membawa prospek, karena selalu dituntut berinovasi. Selain itu, dari sisi pembiayaan juga lebih baik dibanding berutang melalui lembaga keuangan lainnya," jelas dia, Jumat (21/6/2019).

Menurut dia, di Bandung banyak potensi industri yang bisa melantai di IDX Jakarta. Mulai dari industri makanan, pakaian, termasuk wisata. Perusahaan pengelola klub sepak bola seperti Persib yang juga bisa menjadi perusahaan publik.

"Di Bandung sudah banyak contoh yang berhasil. Misalnya Chitose. Dia sekarang bisa akuisisi perusahaan Jepang. Nah kalau sekarang ada perusahaan lagi booming tapi nggak masuk pasar modal, akan terlindas juga," jelasnya.

Diketahui, berdasarkan survei Indeks Literasi Keuangan Tahun 2016, indeks Pasar Modal Nasional sebesar 4,4% meningkat dari sebelumnya di tahun 2013 sebesar 3,79%. Artinya, dari 2013-2016 mengalami peningkatan sebesar 0,61%.

Di Jawa Barat, secara umum jumlah investor sektor Pasar Modal di Provinsi Jawa Barat per April 2019 berjumlah 324.326 investor. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2018 yaitu 48.037.600 jiwa, jumlah penduduk Jawa Barat yang berinvestasi di sektor pasar modal kurang lebih sebesar 0,68% dari total jumlah penduduk.

Hingga saat ini terdapat 38 emiten ekuitas, dua emiten yang khusus menawarkan obligasi, dan satu perusahaan publik yang kantor pusatnya berdomisili di Provinsi Jawa Barat.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.9113 seconds (0.1#10.140)