Udara Dingin Berlangsung hingga September 2019

Jum'at, 21 Juni 2019 - 12:47 WIB
Udara Dingin Berlangsung hingga September 2019
Cuaca mendung di Majalengka, Jabar. Foto/Dok SINDOnews
A A A
MAJALENGKA - Dalam empat hari terakhir, suhu udara minimum di Majalengka dan sekitarnya terbilang cukup rendah, 20 sampai 22 derajat celsius. Walhasil, banyak masyarakat yang merasa kedinginan terutama pada dini hari hingga pagi.

BMKG Stasiun Jatiwangi memperkirakan, kondisi suhu udara minimum di kisaran itu bertahan hingga beberapa bulan ke depan. "Kondisi ini diprakirakan akan berlangsung hingga bulan September," kata prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Jatiwangi Ahmad Faa Iziyn, Jumat (21/6/2019).

Kondisi tersebut, jelas dia, sejatinya tidak hanya terjadi di Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning). Hal serupa juga terjadi secara menyeluruh di semua daerah di Pulau Jawa. "Merata di Pulau Jawa. Namun nilai suhu udara minimumnya berbeda-beda, tergantung wilayah masing-masing. Ini sama dengan tahun lalu," jelasnya.

Faiz mengatakan, setidaknya ada dua pemicu terjadinya udara yang cukup dingin itu. Adanya pergerakan massa udara dingin dan kering dari Australia ke Asia yang melewati wilayah Indonesia menjadi pemicu pertama dari kondisi itu.

"Saat musim kemarau, tutupan awan sedikit atau bisa dikatakan tidak ada, sehingga bumi ini jadi semacam tak berselimut. Pada saat tak berselimut, panas yang diserap pada siang hari akan sangat mudah dilepas pada malam hari. Sehingga malam hari terasa lebih dingin dari kondisi biasanya," papar dia.

Dia pun memberi tips kepada masyarakat menghadapi udara dingin ini. "Gunakan pakaian atau selimut yang tebal, gunakan krim atau pelembap agar tidak kering, dan cukupi kebutuhan cairan agar tidak dehidrasi," ujarnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9297 seconds (0.1#10.140)