Bappenas Puji Keseriusan Pemda KBB dalam Program SDC

Rabu, 19 Juni 2019 - 22:01 WIB
Bappenas Puji Keseriusan Pemda KBB dalam Program SDC
Direktur Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Bappenas, Mahatmi Parwitasari Saronto menyerahkan Nota Kesepakatan Bersama Program SDC, ke Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna, Rabu (19/6/2019). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto B
A A A
BANDUNG BARAT - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengapresiasi keseriusan Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) dalam merealisasikan program Skill Development Center (SDC). Pasalnya hanya dalam jangka waktu lima bulan, program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan mengentaskan pengangguran ini siap digulirkan dan menjadi pilot project se-Indonesia.

"Kami apresiasi keseriusan Pemda KBB melalui Pa Bupati (Aa Umbara) dan Dinas Tenaga Kerja yang mendorong program SDC berjalan. Dirintis Februari dan Juli sudah bisa running, padahal di daerah lain ada yang sudah mempersiapkan diri selama dua tahun tapi belum juga terealisasi," kata Direktur Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Bappenas Mahatmi Parwitasari Saronto usai penyerahan Nota Kesepakatan Bersama (NKB) Program SDC, ke Pemda KBB, Rabu (19/6/2019).

Dia menjelaskan, program SDC diinisiasi oleh Bappenas yang bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Tenaga Kerja. Kabupaten Bandung Barat satu-satunya daerah di Indonesia yang bergerak cepat menyambut program ini, padahal ada juga daerah lain yang bahkan sudah lebih dahulu melakukan sosialisasi seperti Solo dan Denpasar.

SDC ini, kata dia, ditujukan untuk mengatasi masalah pengangguran yang merupakan salah satu tantangan terbesar. Pengangguran terbesar saat ini justru berasal dari lulusan SMK yang usianya masih sangat produktif.

Sehingga kehadiran SDC diharapkan bisa menjadi media yang mempertemukan antara suplai and demand atau lowongan pekerjaan yang tersedia di perusahaan dan mereka yang mencari kerja. Termasuk mengidentifikasi pengangguran itu ada dimana dam mencarikan solusi.

"Dalam SDC para pencari kerja akan diberi pelatihan lalu mendapatkan sertifikat, kemudian disalurkan ke dunia kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan," kata dia.

Konsep pelatihan yang diberikan yakni selama total 40 jam dengan 8 unit kompetensi dan mencakup 6 sektor pekerjaan, di antaranya pertanian, jasa, industri, dan manufactur. Para peserta diberikan materi pelatihan soft skill dan technical skill agar bisa link and macth dengan dunia industri. Berdasarkan data yang tervalidasi dengan akurat ada sebanyak 3.500 lowongan pekerjaan di KBB yang siap menampung lulusan SDC.

"SDC di KBB digelar pada awal Juli dan untuk pra rekrutmen peserta diakhir Juni akan melibatkan camat dan kepala desa. Diharapkan setelah program ini berjalana dua tahun angka pengangguran di KBB yang masih di atas 60.000 atau sekitar 7% bisa berkurang menjadi 5%," tuturnya.

Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna memberikan apresiasi tinggi terhadap Program SDC karena banyak memberikan nilai positif. Melalui program ini dapat meningkatkan daya saing tenaga kerja dan menurunkan angka pengangguran terbuka. Salah satu program SDC adalah menciptakan wirausaha melalui pelatihan guna mendongkrak produktivitas masyarakat sehingga mampu menekan angka pengangguran.

"Lahirnya wirausaha baru bisa mengatasi angka pengangguran di KBB yang relatif masih tinggi. Semoga setelah lahir wirausaha baru bisa merekrut atau mempekerjakan orang lain dan terus berlanjut seperti itu," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7568 seconds (0.1#10.140)