Ridwan Kamil Wacanakan Kawasan Ekonomi Khusus di Waduk Jatiluhur

Rabu, 19 Juni 2019 - 17:33 WIB
Ridwan Kamil Wacanakan Kawasan Ekonomi Khusus di Waduk Jatiluhur
Gubernur Jabar Ridwan Kamil meninjau Waduk Jatiluhur sebagai langkah awal pengembangan Waduk Jatiluhur sebagai destinasi wisata unggulan di Jabar, Rabu (19/6/2019). Foto Istimewa
A A A
PURWAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, Waduk Jatiluhur sudah selayaknya menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) mengingat besarnya potensi waduk yang berlokasi di Kabupaten Purwakarta itu. Menurut Gubernur yang akrab disapa Emil itu, waduk seluas 8.300 hektare tersebut memiliki beragam potensi, seperti sumber irigasi, air baku, sarana perikanan, pembangkit listrik, hingga budaya yang bisa dikembangkan demi peningkatan ekonomi wilayah setempat.

"Hari ini istimewa karena saya konsentrasi melihat dengan kasat mata untuk kenaikan ekonomi wilayah ini," ujar Emil saat meninjau langsung Waduk Jatiluhur, Rabu (19/6/2019).

"Kami meyakini ini (KEK) bisa. Apalagi ada pariwisata even, seperti paddle board competition, ada Jatiluhur Jazz Festival, dan lain-lain," sambungnya.

Bahkan, Emil menyebutkan, pengembangan waduk yang dibangun oleh kontraktor asal Prancis Compagnie Française D'entreprise pada 1957 itu berpotensi meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) hingga lima kali lipat.

Lewat pengembangan, Emil juga berharap, waduk terbesar di Indonesia itu dapat menjadi destinasi pariwisata unggulan di Jabar. Oleh karenanya, kata Emil, peninjauan dilakukan guna menganalisa dan menentukan master plan pengembangan kawasan tersebut.

"Tiap lokasi dianalisa, mungkin di suatu titik bisa dibuat restoran, di titik lain ada pasar wisata, hotel terapung, dan lain-lain," paparnya.

Disinggung soal anggaran, Emil mengaku belum membuat perencanaan. Meski demikian, dia berharap, pengembangan Waduk Jatiluhur dapat dimulai awal 2020 mendatang. Saat ini, kata Emil, yang perlu dilakukan adalah menyebarkan informasi secara masif tentang aktivitas menarik di Waduk Jatiluhur.

Emil juga menyatakan, pihaknya membuka pintu lebar-lebar bagi investor dari dalam dan luar negeri untuk pengembangan Waduk Jatiluhur. Sebab, menurut Emil, investasi merupakan mesin pertumbuhan sekaligus sarana penyerap tenaga kerja.

"Di sini butuh kekompakan, korporasinya PJT II, wilayahnya Purwakarta, koordinasi dengan Pemdaprov (Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat), sampai pusat, semua harus koordinasi," tegasnya.

Sementara itu, Direktur Utama Perum Jasa Tirta (PJT) II Saifudin Nur mengaku senang karena Pemprov Jabar dinilainya memahami betul potensi hidrologi di Tanah Pasundan. Jika potensi itu dikembangkan, Saifudin yakin, perekonomian Jabar akan meningkat karena jalur hidrologi punya nilai tambah selain untuk sumber air baku dan pertanian.

"Potensi hidrologi berlimpah sungai, danau, waduk, irigasi, untuk memaksimalkan potensi tersebut, Pemdaprov Jabar bersama PJT II pun sudah bersepakat untuk mengembangkan sektor pariwisata air sebagai unggulan," katanya.

Saifudin juga mengatakan, dengan panorama alamnya yang indah, Waduk Jatiluhur layak dikembangkan menjadi infrastruktur strategis di sektor pariwisata. Untuk mewujudkannya, pihaknya pun akan menggelar sejumlah event wisata yang dimulai Juli 2019 mendatang.

Sejumlah even wisata yang akan digelar itu, di antaranya Festival Paddle Board, Jatiluhur Run 10K, hingga Jatiluhur Jazz Festival. Saifudin menambahkan, PJT II pun siap melibatkan berbagai pihak dalam pengembangan Waduk Jatiluhur, termasuk para pelaku UMKM setempat.

"Jika pengembangan sektor wisata air tersebut terwujud, maka akan memberikan manfaat lain, seperti meningkatkan fungsi sosial hingga fungsi konservasi atau penataan lingkungan," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5018 seconds (0.1#10.140)