Armada Truk Minim, Jadi Alasan Pengangkutan Sampah di KBB Kerap Molor

Senin, 17 Juni 2019 - 23:40 WIB
Armada Truk Minim, Jadi Alasan Pengangkutan Sampah di KBB Kerap Molor
Armada truk sampah milik UPT Kebersihan Dinas LH KBB sebanyak 35 unit masih jauh dari ideal sehingga pengangkutan sampah dilakukan bergiliran dan kerap terlambat. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Belum idealnya jumlah armada truk sampah yang dimiliki UPT Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup (LH), Kabupaten Bandung Barat (KBB) membuat persoalan sampah masih menjadi bom waktu di KBB.

Di sisi lain penambahan armada truk sampah selalu terbentur kepada ketersediaan anggaran sehingga tidak dapat dilakukan dalam waktu instan.

"Setiap tahun kami selalu mengajukan pengadaan armada truk sampah, namun yang terealisasi baru tiga unit," kata Kepala Dinas LH KBB, Apung Hadiat Purwoko saat ditemui di Ngamprah, Senin (17/6/2019).

Dia mengemukakan, harga truk sampah tidak murah karena ada spesifikasi khusus. Sehingga ketika ada penambahan hanya dapat dilakukan sedikit demi sedikit, karena harus disesuaikan dengan keuangan daerah. Jika semua anggaran digunakan untuk pengadaan armada truk sampah, maka bisa semua anggaran tersedot.

"Kan dinas lain juga butuh anggaran makanya memang tidak bisa sekaligus, karena keuangan daerah yang terbatas," sambungnya.

Plt Kepala UPT Kebersihan Dinas LH KBB, Rudi Huntadi menambahkan, idealnya untuk mengcover pelayanan sampah di 10 kecamatan yang sat ini berjalan dibutuhkan sebanyak 108 armada truk sampah.

Sementara saat ini jumlah armada truk sampah yang ada hanya 35 armada truk sampah, 4 pick up, dan 12 motor roda tiga. Akibatnya pengangkutan sampah di KBB saat ini baru mencakup sekitar 12% dari total sampah yang dihasilkan.

Guna memperkuat armadanya, tahun ini pihaknya telah mengajukan armada sampah sebanyak 1 dump truk, 1 armada pengangkut sampah liar (APSL), dan 3 motor roda tiga.

Diharapkan jika itu terealisasi paling tidak koefisien pengangkutan sampah bisa naik melebihi 12% dari jumlah penduduk atau setara dengan sekitar 150 ton sampah/hari.

"Sebenarnya dengan 108 truk sampah pun pengangkutannya baru 30%. Itu juga hanya untuk memenuhi kebutuhan pengangkutan sampah di wilayah perkotaan," pungkasnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2920 seconds (0.1#10.140)