Tekan Angka Kematian Ibu-Bayi, Pemkab Purwakarta Gulirkan Jabang Tutuka

Senin, 17 Juni 2019 - 22:31 WIB
Tekan Angka Kematian Ibu-Bayi, Pemkab Purwakarta Gulirkan Jabang Tutuka
Seorang operator Program Jabang Tutuka bersiaga di depan layar monitor menunggu informasi kasus persalinan bermasalah dari bidan dan dokter. Foto/Istimewa
A A A
PURWAKARTA - Pemkab Purwakarta kembali membuat terobosan baru berupa program Jabang Tutuka, yakni pelayanan gawat darurat bagi ibu melahirkan.

Program tersebut tidak hanya mencarikan rumah sakit rujukan, akan tetapi juga ruangan kosong bagi setiap ibu yang melahirkan terutama yang mengalami persalinan bermasalah.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta Deni Darmawan, menjelaskan, program Jabang Tutuk merupakan layanan gawat darurat persalinan guna memudahkan masyarakat mendapat rumah sakit rujukan.

"Jadi teknisnya, jika proses persalinan di bidan si pasien perlu segera dirujuk ke rumah sakit, maka bidan tersebut akan menghubungi operator Jabang Tutuka. Nanti, operator yang stay akan mengarahkan ke rumah sakit yang tersedia," kata Deni, Senin (17/6/2019).

Nanti, ujar dia, Operator Jabang Tutuka akan mencarikan kamar yang kosong di 10 rumah sakit yang telah bekerjasama dengan Pemkab Purwakarta. Setelah menemukan kamar, pasien tersebut bisa segera dirujuk dalam hitungan waktu cepat, terlebih ada 9 operator yang bersiaga.

Meskipun demikian, terang dia, nomor layanan call center tersebut Program Jabang Tutuka tidak dipublikasikan secara umum. Karena nomor tersebut hanya terkoneksi dengan bidan dan dokter kandungan di setiap puskesmas.

Deni menuturkan, alasan digulirkannya layanan tersebut. Karenaselama ini kerap terjadi keterlambatan dalam penangan pasien di rumah sakit. Salah satunya disebabkan ruangan yang penuh. Akibatnya banyak pasien yang hanya ditangani di UGD atau ditolak dan kembali dirujuk ke rumah sakit lain dengan alasan kamarnya penuh.

"Tapi dengan layanan ini, pasien tidak perlu risau. Karena petugas kami yang akan mencarikan tempat untuk rujukannya itu, termasuk siaganya ambulans,” ujar dia.

Deni menuturkan, sepuluh rumah sakit yang telah kerja sama dengan Pemkab Purwakarta, di antaranya RSUD Bayu Asih, RS Ramahadi, RS Siloam, RS MH Thamrin dan RS Bakti Husada. Dia berharap, dengan upaya ini pelayanan kepada masyarakat bisa lebih maksimal.

Alasan lain dibuatnya layanan tersebut sebagai upaya menekan angka kematian ibu (AKI) dan bayi (AKB). Pasalnya, sampai saat ini kasus AKI dan AKB di Purwakarta dinilai masih cukup tinggi.

Sepanjang 2018 saja, kematian ibu mencapai 32 kasus. Sedangkan, angka kematian bayi yang baru lahir (neo) mencapai 47 kasus serta kematian bayinya sebanyak 10 kasus.

Sedangkan, tahun ini terdapat delapan kasus kematian ibu. Lalu, 18 kasus kematian bayi yang baru lahir. Serta, ada delapan kasus kematian bayi. "Dengan adanya call center Jabang Tutuka ini, diharapkan AKB dan AKI bisa diminimalisasi," pungkasnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4749 seconds (0.1#10.140)