Dinilai Inovatif, Garbi Jabar Dukung Penuh Kepemimpinan Emil

Jum'at, 14 Juni 2019 - 22:18 WIB
Dinilai Inovatif, Garbi Jabar Dukung Penuh Kepemimpinan Emil
Penggagas dan pendiri Garbi Jawa Barat Haris Yuliana. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Organisasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) Jawa Barat menyatakan, mendukung penuh kepemimpinan Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan siap mengawal jalannya roda pemerintahan.

Penggagas dan pendiri Garbi Jabar Haris Yuliana menilai, sejak dilantik sebagai Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menunjukkan banyak langkah positif, khususnya program-program pembangunan yang inovatif. Oleh karenanya, dukungan penuh perlu diberikan, agar seluruh program pembangunan yang diusung Ridwan Kamil dapat terealisasi dengan baik.

"Kita support sepenuhnya Emil (Ridwan Kamil) selama semua inovasinya baik untuk masyarakat Jabar, kita juga siap berada di belakangnya," tegas Haris saat ditemui di kawasan Jalan Merak, Kota Bandung, Jumat (14/6/2019).

"Apalagi, pemerintahan Emil juga menunjukkan banyak langkah positif, seperti apa yang ditanam Aher (Gubernur Jabar periode sebelumnya) sekarang sedang dipelihara oleh Emil, bahkan dikembangkan jauh lebih baik," sambung Haris yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Jabar itu.

Haris menilai, sejauh ini, inovasi program pembangunan yang diusung Emil realistis dan penting untuk direalisasikan. Terlebih, Emil pun dinilainya mampu mengoptimalkan sumber dana untuk membiayai seluruh program pembangunan, baik dari pemerintah maupun dana bantuan dari luar pemerintah.

"Sebombastis apapun juga, program-program itu kan sumber dananya ada dua, dari pemerintah dan bantuan dari luar. Sejauh ini, Emil mampu mengalokasikan dana-dana pemerintah, baik yang dia tata di pemprov maupun pusat plus dia cari dana dari luar, saya kira tidak masalah, itu bagus banget. Justru kita berharap, kepala daerah punya inovasi, kalau gak punya inovasi Jabar ini agak rumit," paparnya.

Haris pun berharap, dukungan yang sama dapat diberikan DPRD Jabar kepada pemerintahan Ridwan Kamil. Terlebih, sampai sejauh ini, tidak ada hal krusial menyangkut kegagalan Pemprov Jabar dalam menjalankan program-program pembangunannya.

"Seperti kegagalan Kertajati untuk penerbangan haji, itu bukan kesalahan Pemprov juga. Itu ikhtiar, pada dasarnya fasilitas juga kan belum selesai. Mudah-mudahan tahun depan, makanya kemarin saya bilang jangan berkecil hati," sebut Haris mencontohkan.

Haris pun mengaku belum memiliki catatan terhadap kepemimpinan Emil. Dia menilai, seluruh program pembangunan yang diusung Emil di tahun pertamanya memimpin Jabar masih membuat orang terbelalak.

Pihaknya pun mendukung penuh program pembangunan yang diusung Emil dimana sektor infrastruktur menjadi prioritas. Dia berharap, seluruh program pembangunan di Jabar dapat terealisasi, setidaknya di lima tahun periode pertama Emil memimpin Jabar.

"Persoalannya kan bagaimana Emil melaksanakan itu semua. Misalnya bicara (revitalisasi jalur) kereta api, itu pasti didukung penuh. Cuma lima tahun ini cukup gak merealisasikannya? Karena kang Aher juga bicara itu. Artinya, dalam lima tahun ini, pintar-pintar lah dia dalam membagi waktu terhadap inovasinya," jelas Haris.

Disinggung soal pola komunikasi Emil, Haris mengatakan, setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda, termasuk Emil. Menurut Haris pola komunikasi, termasuk karakter bukanlah hal yang harus dipersoalkan.

"Kalau komunikasi, take and give aja lah. Setiap orang punya karakter masing-masing, apalagi orang Jabar ini mudah memahami juga sih tentang karakter. Jadi, masalah karakter ini saling memahami saja, jangan menjadi suatu benturan penting dalam perpolitikan di Jabar," katanya.

Oleh karenanya, kata Haris, prediksi banyak pihak yang menyebut Emil akan mendapat tantangan berat di DPRD Jabar mengingat DPRD Jabar bakal dikuasai parpol pengusung kompetitor Emil di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018, tidak akan terjadi.

Terlebih, Haris memandang, pertarungan politik sudah selesai pasca-Pilgub Jabar 2018 dan semua orang akan duduk pada kursi dan tanggung jawabnya masing-masing sesuai jabatannya.

"Jadi, suasana politik ke depan bukan pada koalisi pemilihan karena itu sudah selesai, tapi bagaimana cara kontrol DPRD terhadap pemprov," ujarnya.

"Tapi kita jangan lupa, pemerintahan provinsi itu seperti suami istri. Suaminya pemprov istrinya DPRD, jadi ketika pola hubungan suami istri baik baik saja, artinya hal hak dan kewajiban pemprov dilaksanakan dalam batas-batas yang baik, DPRD juga akan baik, apalagi cara cara berpolitik orang Sunda dikenal karakternya baik-baik," sambung Haris.

Haris menambahkan, Garbi mengusung prinsip kreatif dan kolaboratif yang mengacu pada empat dasar, yakni Islam, nasionalisme, demokrasi, dan kesejahteraan. Mengacu pada prinsip tersebut, Haris menegaskan, Garbi siap berkolaborasi dengan siapapun, baik dengan Pemprov Jabar, ormas, partai politik, dan lainnya sepanjang memiliki tujuan yang sama, yakni kesejahteraan untuk rakyat.

"Mari kita berkolaborasi bersama karena masing masing harus bekerja sama dengan jati dirinya masing masing. Jadi, Garbi Jabar siap berkontribusi dengan siapapun, dengan pemprov, antar-ormas, parpol karena kita punya potensi sebagaimana orang lain juga punya potensi," tandas Haris.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 6.2994 seconds (0.1#10.140)