Dolar Menguat dan Suhu Politik Memanas, Bisnis Properti Tetap Prospektif

Senin, 20 Agustus 2018 - 21:16 WIB
Dolar Menguat dan Suhu Politik Memanas, Bisnis Properti Tetap Prospektif
Direktur PT Belaputra Intiland Ryan Brazali. Foto/SINDONews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Meskipun nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika masih rendah atau di atas Rp14.000, namun bisnis properti untuk kalangan menengah ke atas masih menggairahkan.

Bahkan kendati suhu politik nasional sudah mulai memanas, menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres), namun respons pasar di bidang properti masih tetap positif dan tidak terlalu terdampak.

Direktur PT Belaputra Intiland selaku pengembang Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Ryan Brazali menngatakan, faktor melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hanya berdampak langsung terhadap bisnis ekspore dan impor.

Sementara untuk bisnis properti tidak terlalu berdampak signifikan, sebab biasanya konsumen sudah jauh-jauh hari menyiapkan rencana pembelian rumah.

"Masyarakat yang membeli rumah di sini (Kota Baru Parahyangan) adalah pembeli rumah baru dengan segmen midle up bukan untuk investasi. Makanya, pelemahan nilai rupiah terhadap dolar tidak terlalu mempengaruhi penjualan," kata Ryan di sela-sela konferensi pers BCA Expo 2018 di Hotel Mason Pine, Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Senin (20/8/2018).

Begitupun dengan agenda politik nasional Pilpres 2019. Dia menilai sektor properti tidak akan terdampak. Meski pada tahun politik sebelumnya sempat menurunkan bisnis ini.

Tetapi dengan sikap pasar yang menanggapi positif terhadap bakal calon presiden dan wakilnya yang akan bersaing dalam Pilpres 2019, ikut membantu dalam menstabilkan perekonomian.

Menurut dia, berkaca pada Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) Serentak 2018 lalu, penjualan unit rumah justru naik 10% dibandingkan tahun lalu dalam periode sama.

Itu bisa terjadi karena pelaksanaan pilkada di KBB dan Jawa Barat, berlangsung aman dan lancar. Menghadapi pelaksanaan Pilpres dan Pileg 2019 mendatang, tanda-tanda stabilitas politik juga tetap terlihat.

"Kami berharap kondisi seperti ini bisa berlangsung sampai pelaksanaan pesta demokrasi nanti," ujar dia.

PT Belaputra Intiland, tutur Ryan, menargetkan setiap bulan ada 40 unit rumah dengan harga Rp1 miliar-Rp2 miliar, terjual. Bahkan di beberapa tipe sejak diluncurkan pekan lalu, sudah terjual 70%.

Sehingga PT Belaputra Intiland melakukan pembangunan tahap kedua. Total luas kompleks Kota Baru Parahyangan mencapai 1.259 hektare sementara yang sudah dikembangkan seluas 450 hektare.

Kompleks perumahan elit terbesar di KBB ini masuk dalam wilayah Kecamatan Padalarang dan Kecamatan Saguling.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 6.1271 seconds (0.1#10.140)