Jelang Sidang MK, Masyarakat Diimbau Tak Terprovokasi

Rabu, 12 Juni 2019 - 21:28 WIB
Jelang Sidang MK, Masyarakat Diimbau Tak Terprovokasi
Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Foto/Dok/SINDO
A A A
BANDUNG - Mahkamah Konstitusi tak lama lagi menggelar sidang gugatan sengketa Pilpres 2019 yang dilayangkan kubu pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi).

Kekhawatiran muncul terjadi pengerahan massa ke MK dan kembali terjadi kerusuhan dan kekerasan seperti 21-22 Mei lalu.

Karena itu, tokoh agama Islam di Jawa Barat menyerukan agar masyarakat jangan mudah terprovokasi dan termakan oleh informasi sesat atau hoaks dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Masyarakat Jabar juga diimbau tidak melakukan segala bentuk aksi kekerasan dan kerusuhan. Sebab, selain melanggar hukum, juga membuat masyarakat resah.

"Kalau model penyelesaian seperti itu justru akan menyebabkan proses demokrasi di Indonesia terhambat. Masih banyak cara yang lebih santun, beretika. Proses hukum kan sudah disediakan," kata Ketua Umum Yayasan Assalaam KH Habib Syarief Muhammad Alaydarus di Bandung, Selasa Rabu (12/6/2019).

Dia mengajak masyarakat bersama-sama menjaga kondusivitas di lingkungan masing-masing. Masyarakat jangan terprovokasi melakukan kekerasan dan tindakan melanggar hukum lainnya.

"Akibat dari itu semua, akhirnya kerugian di tanggung bersama. Perekonomian juga terhambat. Apalagi yang namanya nyawa, itu tidak bisa dinilai. Bangsa ini harus mulai melakukan proses pendewasaan, dewasa dalam berpikir, bersikap, dan sebagainya," ujar dia.

KH Habis Syarief pun menentang keras segala bentuk kekerasan dilakukan oleh segelintir orang. Kekerasan tidak ada manfaatnya bagi kepentingan umat.

"Saya sangat menentang kekerasan dalam bentuk apapun. Saya melihat, kekerasan tidak ada manfaatnya," tandas KH Habib Syarief.

Hal senada diungkapkan oleh pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Falah Kyai Asep Jahid. Dia berharap masyarakat Jabar dapat menerima apapun yang diputuskan MK.

"Mudah-mudahan masyarakat Jabar menerima apa yang menjadi keputusan MK. Paslon 1 dan 2 tujuannya baik. Mari kita jadikan Indonesia negara aman dan nyaman bagi semua," ujar Kyai Asep Jahid.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0082 seconds (0.1#10.140)