Terganjal Administrasi, Penerbangan Haji dari Bandara Kertajati Batal

Senin, 10 Juni 2019 - 19:48 WIB
Terganjal Administrasi, Penerbangan Haji dari Bandara Kertajati Batal
Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Foto/SINDONews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan, penerbangan jamaah haji 2019 dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Kabupaten Majalengka, batal dilaksanakan.

Gubernur yang akrab disapa Emil itu beralasan, pembatalan penerbangan jamaah haji dari bandara kebanggaan warga Jabar itu bukan dikarenakan persoalan infrastruktur, melainkan persoalan administrasi.

"Pihak Saudia Airlines-nya berkeberatan karena kerumitan administrasi yang sudah deal dengan Bandara Soekarno-Hatta. Jadi lebih ke masalah itu," ungkap Emil seusai Rapat Pimpinan (Dapil) di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (10/6/2019).

Untuk diketahui, Kementerian Agama menyatakan bahwa BIJB tidak dapat digunakan untuk pemberangkatan jamaah haji 2019 karena perjanjian bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi yang tak mungkin diubah.

Selain itu, terlalu banyak instansi dalam negeri dan luar negeri yang perlu dilibatkan, sehingga pengurusannya tidak dapat dilakukan dalam waktu yang singkat.

Menurut Emil, kabar tersebut diterimanya tak lama menjelang penentuan lokasi embarkasi jamaah haji asal Jabar. Meski dibatalkan, namun Emil kembali meyakinkan, dari sisi infrastruktur, Bandara Kertajati siap menerbangkan jamaah haji secara langsung (direct) ke Tanah Suci.

"Kalau Infrastruktur, mau terbang kapan saja siap ya," tegasnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Iwa Karniwa menambahkan, menyusul pembatalan tersebut, Pemprov Jabar menargetkan, BIJB menjadi bandara pemberangkatan jamaah haji pada 2020 mendatang.

Menurut Iwa, agar target penerbangan jamaah haji tersebut dapat terlaksana, sebelumnya harus didahului penetapan oleh Kemenag.

"Saya sudah minta bulan Juni dan beliau (Kepala Kanwil Kemenag Jabar) sudah berjanji bulan Juni penetapan itu bisa selesai," ujar Iwa seusai silaturahim dan koordinasi dengan Kepala Kanwil Kemenag Jabar, Senin (10/6/19).

Iwa melanjutkan, untuk mengejar target realisasi pemberangkatan jamaah haji dari BIJB, pihaknya memastikan bahwa embarkasi haji akan dibangun di Kabupaten Indramayu. Terlebih, Pemkab Indramayu telah memberikan hibah lahan seluas 8 hektare beserta sertifikatnya.

"Atas dasar tersebut, maka Kemenag juga menetapkan embarkasi haji adanya di Kabupaten Indramayu. Berada sekitar 40 kilometer dari Bandara Kertajati dengan jarak tempuh 30 menit," sebutnya.

Sebagai kelengkapan fasilitas di embarkasi haji tersebut, kata Iwa, Pemprov Jabar juga diminta Kemenag membangun masjid untuk jamaah. Permintaan khusus tersebut dikeluarkan karena Kemenag memiliki keterbatasan dana.

"Hal ini akan segera diusulkan ke Gubernur dan DPRD, agar pembangunan masjid dianggarkan di APBD 2020," ujarnya.

Selain masjid, Kemenag juga meminta bantuan untuk dibangunkan pagar di sepanjang kawasan embarkasi.

"Untuk pagar seluruh kawasan embarkasi haji, direncanakan hibah dari Pemkab Indramayu," tandasnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.1968 seconds (0.1#10.140)