Pemprov Jabar Klaim Mudik Lebaran 2019 Lebih Baik

Senin, 10 Juni 2019 - 19:34 WIB
Pemprov Jabar Klaim Mudik Lebaran 2019 Lebih Baik
Arus lalu lintas di Jalur Cileunyi-Cibiru kembali normal pascaarus mudik dan balik Lebaran 2019 yang terjadi hingga Minggu 9 Juni 2019 kemarin. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Puncak arus balik Lebaran 2018 yang diprediksi terjadi hingga Minggu 9 Juni 2019 kemarin berdampak pada kembali normalnya arus lalu lintas di kawasan Bandung, terutama di wilayah timur.

Berdasarkan pantauan pada Senin (10/6/2019), arus lalu lintas di kawasan Rancaekek, Jatinangor, Cileunyi, hingga Bundaran Cibiru ramai lancar. Arus lalu lintas di kawasan tersebut terpantau seperti pada hari-hari biasa. Meski ramai, namun tidak nampak adanya kepadatan lalu lintas.

Namun begitu, hingga pukul 18.30 WIB, arus lalu lintas di kawasan Cileunyi hingga Bundaran Cibiru tampak padat. Laju kendaraan pun sempat tersendat, khususnya di kawasan Cinunuk mengingat banyaknya kendaraan yang keluar masuk kompleks perumahan.

Pemprov Jawa Barat sendiri mengklaim, arus mudik maupun balik Lebaran 2019 lebih baik dibandingkan tahun lalu. Meski masih ada hambatan di jalur Jabar selatan, terutama di wilayah Nagreg, Kabupaten Bandung hingga Tasikmalaya dan Garut, angka kecelakaan lalu lintas turun signifikan.

Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, hingga Senin (10/6/2019), angka kecelakaan di Jabar tercatat sebanyak 400 kasus. Sedangkan korban jiwa sebanyak 97 orang.

"Angka kecelakaan dan yang meninggal dunia masih ada, saya turut berduka. Tapi secara statistik, kecelakaan tahun lalu itu sekitar 1.000 kasus dan yang meninggal dunia 227 orang. Sudah berkurang jauh," sebutnya di Bandung, Senin (10/6/2019).

Dia menyatakan, berkurangnya jumlah kecelakaan dan korban jiwa yang terjadi pada arus mudik dan balik 2019 tak lepas dari evaluasi kebijakan yang terlaksana dengan baik, seperti penerapan sistem satu jalur (one way), menutup rest area, hingga melarang truk barang beroperasi.

"Kendaraan yang melintas di jalan tol ke arah Jakarta maupun sebaliknya juga meningkat tajam dam berkurangnya penggunaan pemudik yang menggunakan sepeda motor," kata Gubernur yang akrab disapa Emil itu.

Meski demikian, lanjut Emil, ada hal yang masih perlu dibahas mendalam, khususnya pembenahan di jalur Priangan Timur yang masih menjadi sumber kemacetan. Oleh karenanya, tahun ini, Pemprov Jabar kembali berencana melelang proyek Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas).

"Kalau (Tol Cigatas) itu hadir, suatu hari dalam waktu yang tidak terlalu lama, solusi untuk jalan Priangan Timur alternatif itu terselesaikan," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar Hery Antasari menyatakan, kebijakan pelarangan truk barang diperpanjang hingga 12 Juni 2019 mendatang. Dia memastikan, kebijakan tersebut tidak akan berpengaruh banyak terhadap distribusi logistik.

"Diperpanjang jadi tanggal 12 karena pertimbangan Kakorlantas. Saya kira gak jadi masalah. Ini sudah dipertimbangkan oleh Dirjen (Perhubungan). Jadi tidak ada masalah logisitik," tandasnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4298 seconds (0.1#10.140)