Kondisi Ekonomi Tidak Stabil, Banyak Pengembang Properti di Jabar Tiarap

Senin, 20 Agustus 2018 - 11:10 WIB
Kondisi Ekonomi Tidak Stabil, Banyak Pengembang Properti di Jabar Tiarap
Ilustrasi/SINDO
A A A
BANDUNG - Tidak stabilnya beberapa instrumen ekonomi seperti nilai tukar rupiah dan suku bunga berdampak pada sektor properti di Jawa Barat (Jabar). Banyak pengembang yang memilih tiarap dan diperkirakan berdampak pada penjualan perumahan.

"Sektor properti saat ini kami nilai berat. Banyak pengembang yang tiarap karena perkembangannya tidak sepositif tahun-tahun sebelumnya," kata Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Pengembang Perumahan Rakyat Seluruh Indonesia (AP2ERSI) Ferry Shandiyana, Senin (20/8/2018).

Beratnya kondisi properti, lanjut Ferry, merupakan dampak ekonomi global. Depresiasi rupiah membuat Bank Indonesia (BI) menaikkan BI rate. Efeknya, kata dia, suku bunga kredit pun, termasuk kredit pemilikan rumah (KPR), mengalami penyesuaian.

Kenaikan BI rate, kata dia, diperkirakan berdampak pada konsumen. Konsumen akan menanggung beban kenaikan bunga setelah BI menyelesaikan BI rate. Terlebih pembiayaan perumahan tenor waktunya jangka panjang. Sehingga, kenaikan sebesar apa pun pada suku bunga, berdampak pada naiknya nilai angsuran.

Kondisi itu, kata dia, tidak hanya terjadi pada konsumen rumah komersil, tetapi juga rumah subsidi. Bagi konsumen perumahan komersil, tingginya harga rumah pun membuat mereka menahan pembelian.

Sedangkan bagi konsumen perumahan bersubsidi, kata Ferry, kendalanya harga jualnya yang belum mengalami perubahan sejak lama, yaitu sekitar Rp130 juta. Namun, harga jual bahan baku ditambah lahan yang tinggi. Itu, ucapnya, membuat tidak sedikit para pengembang perumahan bersubsidi kesulitan memperoleh lahan.

Ferry berpendapat, sebaiknya pemerintah menyiapkan sejumlah upaya untuk kembali menggairahkan sektor properti. Menurut Ferry, memang benar pemerintah menggulirkan sejumlah program, seperti program down payment (DP) atau uang muka nol persen. "Kami berharap pemerintah benar-benar memiliki sebuah agenda dalam menyikapi sektor properti," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.2070 seconds (0.1#10.140)