Tiket Mahal, Jumlah Penumpang di Bandara Husein Sastranegara Turun

BANDUNG - PT Angkasa Pura II Bandara Husein Sastranegara Bandung mencatat terjadi penurunan jumlah penumpang pada angkutan Lebaran 2019. Hingga kini masih banyak tiket tersedia untuk berbagai kota tujuan di Indonesia.

General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Husein Sastranegara Andika Nuryaman mengakui, imbas kenaikan harga tiket pesawat, jumlah penumpang di Bandara Husein Sastranegara mengalami penurunan. Hal itu pun terjadi saat angkutan Lebaran 2019. Apalagi, tidak sedikit penumpang yang melakukan pembatalan penerbangan.

Dia mengakui, kendati terjadi kenaikan volume penumpang, jumlahnya tidak signifikan. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang biasanya terjadi lonjakan yang cukup signifikan dari sisi jumlah penumpang dan juga penambahan jadwal penerbangan.

"Extra flight juga jumlahnya tidak terlalu banyak. Hanya beberapa, misalnya ke Padang dan Bandara Halim Perdana Kusuma. Kalau tahun lalu lonjakannya tinggi, sehingga cukup banyak extra flight," beber Andika di Bandung, Sabtu (1/6/2019).

Menurut dia, rute-rute yang masih cukup tinggi diminati masyarakat di antaranya ke Surabaya, Denpasar, serta Ujung Pandang. Pada hari normal, traffic flight rute tersebut juga cukup tinggi. Dia memperkirakan, puncak arus mudik akan terjadi pada Sabtu-Minggu pekan ini.

Tren turunnya penumpang pesawat, kata dia, terjadi sejak awal tahun hingga Mei ini. Jumlah penumpang pesawat turun pada kisaran 17-18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Ini dampak dari tiket mahal. Dari awal tahun hingga saat ini jumlah penumpang turun," katanya

Menurut Manager of Airport Operation and Services Suwarsono, data penerbangan sejak H-10 hingga H-7 Lebaran masih mengalami minus. Kondisi tersebut juga terjadi di hampir seluruh bandara. Karena itu, diprediksi jumlah penumpang dan penerbangan selama musim mudik tahun ini mengalami penurunan.

"Tahun lalu persentase pertumbuhan total selama masa mudik untuk penumpang penerbangan internasional dan domestik mencapai 6,47%, sedangkan untuk pesawatnya 8,96%. Dari tahun ke tahun pertumbuhannya selalu positif," jelasnya.