Perampok yang Kerap Beraksi di Kos Perempuan Ditembak

Rabu, 29 Mei 2019 - 10:03 WIB
Perampok yang Kerap Beraksi di Kos Perempuan Ditembak
MRF dan MM (memakai baju tahanan), perampok yang berulang kali beraksi di beberapa tempat di kawasan Kota Bandung. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
A A A
BANDUNG - Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Kiaracondong berhasil menangkap MRF (25) dan MM (24), dua perampok belasan kali beraksi di beberapa tempat di Kota Bandung. Petugas terpaksa menembak kaki kanan MM lantaran tersangka berusaha melawan dan kabur saat hendak ditangkap.

Kapolsek Kiaracondong Kompol Asep Saepudin mengatakan, penangkapan terhadap MRF dan MM dilakukan setelah Polsek Kiaracondong menerima laporan dua peristiwa perampokan yang terjadi di Percetakan Indowarna, Kompleks Pertokoan Benori, Jalan A Yani 501G, Kelurahan Babakan Surabaya, Kecamatan Kiaracondong pada Sabtu 6 April 2019 pukul 05.00 WIB dan rumah kontrakan di Jalan Babakansari I RT 01/06, Kelurahan Babakansari, Kecamatan Kiaracondong pada Minggu 7 April 2019 sekitar pukul 04.30 WIB.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara dan keterangan saksi, kata Asep, penyidik Unit Reskrim Polsek Kiaracondong mendapatkan ciri-ciri dan identitas pelaku. "Pengejaran kemudian dilakukan intensif oleh anggota. Akhirnya pelaku berhasil diringkus di persembunyiannya kemarin malam," katanya seraya menyebut kaki kanan MM ditembak karena yang bersangkutan berusaha melawan dan kabur saat hendak ditangkap.

Asep menuturkan, dari tangan tersangka MRF dan MM, petugas menganankan barang bukti satu buah penutup wajah, dua bilah golok, sarung, satu unit TV LED merek Sanyo, gitar merek Yamaha, dan tujuh unit telepon seluler (ponsel).

"Tersangka merupakan spesialis perampok yang kerap menyatroni tempat kos. Mereka mengincar kontrakan yang dihuni perempuan," ujarnya di Mapolsek Kiaracondong, Rabu (29/5/2019).

Dalam aksinya, tutur Asep, tersangka MRF dan MM cukup sadis. Seperti yang mereka lakukan di Percetakan Indowarna Kompleks Pertokoan Benori Jalan A Yani Nomor 501 Cicadas pada Sabtu (7/4/2019). Tersangka MRF dan MM berbagi peran. MRF yang melakukan perampokan, sedangkan MM mengawasi situasi.

Setelah situasi dianggap aman, tersangka MRF masuk ke dalam ke dalam percetakan yang pintunya terbuka. Di dalam, MRF mengancam seorang karyawan dengan sebilah golok. Dia lalu mengikat korban dan membawanya ke Iantai 2.
Di sini, MRF mengumpulkan enam karyawan lainnya dalam satu ruangan sambil mengacungkan golok. Bahkan MRF merusak TV LED merek Sanyo untuk menakut-nakuti korban. Selanjutnya, pelaku memaksa para korban menyerahkan lima unit ponsel, uang tunai, satu unit rokok elektrik, dan satu buah gitar.
"Akibat kejadian tersebut korban mengalami kerugian Rp11.900.000," tutur Asep.

Perampokan dengan modus serupa, ungkap Kapolsek, kembali dilakukan oleh MRF dan MM pada Minggu 7 April 2019 sekitar pukul 04.30 WIB. Tersangka merampok tempat kos yang dihuni perempuan di Jalan Babakansari I RT 01/06, Kelurahan Babakansari, Kecamatan Kiaracondong.

Saat kejadian, tersangka MRFmengetuk pintu kontrakan milik Suparman itu. Setelah pintu dibuka, MRF langsung masuk ke dalam rumah dengan mengacungkan golok. Sambil mengancam akan melukai, MRF mengumpulkan empat penghuni kontrakan yang semuanya perempuan dalam satu kamar. Dia lalu mengancam dan merusak satu unit ponsel milik korban.

"Kemudian tersangka memaksa korban menyerahkan tiga unit ponsel, satu unit laptop, dan uang tunai. Akibat kejadian tersebut korban mengalami kerugian Rp20 juta," ungkap Asep.

Asep menegaskan, atas perbuatannya, tersangka MRF dan MM, dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. Keduanya terancam hukuman 9 tahun penjara.

Sementara itu, tersangka MRFmengaku telah 13 kali melakukan perampokan. Tindak kejahatan tersebut, 11 kali dilakukan di beberapa kawasan di Kota Bandung dan dua kali di Kecamatan Kiaracondong. "Sebelum merampok, saya intai dulu. Kalau penghuninya perempuan, saya rampok. Uang dari hasil rampokan saya pakai untuk makan sehari-hari," kata MRF.

Sedangkan MM mengaku telah empat kali terlibat aksi perampokan bersama MRF. "Sekali di Kiaracondong dan tiga kali di tempat lain. Seperti di Leuwipanjang. "Saya hanya berperan mengawasi situasi. Dia yang ngerampok," ujar MM sambil meringis menahan sakit.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 6.4878 seconds (0.1#10.140)