Golkar Jabar Solid Dukung Kepemimpinan Airlangga Hartarto

Senin, 27 Mei 2019 - 22:11 WIB
Golkar Jabar Solid Dukung Kepemimpinan Airlangga Hartarto
Foto/SINDONews/Dok/Ilustrasi
A A A
BANDUNG - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Jawa Barat menegaskan, mendukung penuh kepemimpinan Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Golkar Lodewijk Freidrich Paulus.

Pernyataan tegas tersebut disampaikan untuk membantah isu percepatan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar yang bertujuan untuk mengganti kepemimpinan Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus.

Diketahui, belakangan santer beredar isu percepatan munaslub, khususnya di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar. Bahkan, kabarnya, sudah ada 25 DPD Partai Golkar tingkat provinsi yang sudah berkonsolidasi menentukan langkah percepatan munaslub.

Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jabar MQ Iswara menegaskan, isu tersebut tidak benar. Menurut Iswara, seluruh pengurus di 27 DPD Partai Golkar tingkat kabupaten/kota di Jabar masih solid mendukung kepemimpinan Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus.

"Kami masih solid mendukung Bapak Airlangga Hartarto dan tidak pernah ada usulan percepatan munaslub untuk menggantikam Ketua Umum dan Sekjen," tegas Iswara melalui sambungan telepon selulernya, Senin (27/5/2019).

Menurut Iswara, Ketum Golkar Airlangga Hartarto sudah berhasil mengeluarkan Golkar dari keterpurukan dan membawa Golkar bertahan di posisi kedua dalam raihan suara nasional.

"Di pertengahan pemilu, sejumlah survei menunjukkan Golkar terancam terpuruk dan akan turun ke papan tengah karena hasil survei hanya di angka 6 sampai 8 persen. Namun, hasil membuktikan bahwa Golkar masih bertahan di urutan kedua dengan raihan 85 kursi di DPR RI," terang Iswara.

Bahkan, di Pemilu 2019, Golkar juga mengungguli Gerindra yang hanya mendapatkan 78 kursi DPR RI. Dengan demikian, kata Iswara, Airlangga Hartarto sukses mempertahankan dan menyelamatkan Golkar di tengah kondisi yang sempat terbelah dan didera kasus korupsi Ketum Golkar sebelumnya Setya Novanto.

"Golkar juga bisa menghadapi pemilu serentak, yakni pilpres dan pileg, di mana tidak ada satupun partai yang berpengalaman untuk mengatasi pemilu seperti ini," ujarnya.

Iswara juga meyakinkan, seluruh kader Golkar di Jabar pasti merasakan kepemimpinan Airlangga Hartarto karena Airlangga Hartarto juga mengerti keinginan kader dan bisa menyentuh langsung kepada masyarakat.

"Beliau ini kan sangat komunikatif sekali dengan kader di bawah hingga tingkat kabupaten/kota," sebut Iswara.

Oleh karena itu, Iswara kembali menegaskan, apa yang dilakukan Airlangga Hartarto selama memimpin Golkar sudah maksimal, sehingga tidak perlu digelar munaslub.

"Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi Bapak Airlangga yang selama ini sudah berjuang untuk partai Golkar," tegasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, isu percepatan munaslub muncul dari eks Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Timur DPP Partai Golkar Azis Samual yang menganggap Airlangga Hartarto gagal membawa Golkar di Pemilu 2019 dimana Golkar menempati posisi ketiga raihan suara di tingkat nasional.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.9904 seconds (0.1#10.140)