Rengasdengklok, Bagian dari Sejarah Proklamasi Kemerdekaan RI

Minggu, 19 Agustus 2018 - 09:33 WIB
Rengasdengklok, Bagian dari Sejarah Proklamasi Kemerdekaan RI
Reka ulang Peristiwa Rengasdengklok. Foto/SINDOnews/Nila Kusuma
A A A
KARAWANG - Setiap datang Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), Kecamatan Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat selalu semarak dengan acara bernuansa heroik. Wajar saja. Wilayah Rengasdengklok memang tercatat sebagai bagian dari sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia setelah Soekarno dan Hatta diculik kelompok pemuda ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945.

Kelompok pemuda saat itu memaksa Soekarno untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di wilayah Rengasdengklok. "Rengasdengklok itu bagian dari sejarah perjuangan untuk kemerdekaan Republik Indonesia dan kita tidak boleh melupakan itu. Satu hari sebelum pembacaan teks Proklamasi telah terjadi peristiwa heroik di Rengasdengklok. Saat itu rakyat Rengasdengklok bersama tentara PETA menurunkan bendera Jepang di Kantor Kewedanan dan menaikkan bendera Merah Putih. Kantor Kewedanan Rengasdengklok sudah disiapkan sebagai lokasi pembacaan teks Proklamasi, namun Soekarno tidak mau," kata Ketua Forum Pemuda Peduli Sejarah Karawang Yuda Febrian Silitonga.

Yuda mengatakan, saat itu 16 Agustus 1945 bertepatan bulan puasa. Di halaman Kantor Kewedanan Rengasdengklok sudah berkumpul pemuda dan anggota PETA untuk mendengar pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Namun, karena Soekarno keukeuh menolak membacakan Proklamasi akhirnya Upacara Pembacaan Teks Proklamasi tidak jadi dilaksanakan di Rengasdengklok.

Meski tidak jadi dibacakan tapi rumusan teks Proklamasi itu dibuat di Rengasdengklok saat Soekarno tinggal di rumah tokoh masyarakat Rengasdengklok Djiaw Kie Tsong selama diculik.

Yuda mengatakan, untuk mengenang sejarah, Forum Pemuda Rengasdengklok mereka ulang peristiwa penurunan bendera Jepang, 16 Agustus 1945 di Rengasdengklok. Reka ulang digelar di lokasi peristiwa itu, halaman bekas Kantor Kewedanaan Rengasdengklok, Jalan Proklamasi, Kamis (16/8/2018).

Puluhan pemuda dari berbagai komunitas seperti pelajar, komunitas budaya, organisasi pemuda bahkan klub motor turut hadir memeriahkan acara tersebut. "Reka ulang ini untuk merawat ingatan, supaya mengenang perjuangan orang tua kita," katanya

Menurut Yuda, peristiwa penurunan bendera Jepang dan penaikan bendera Merah Putih di Kantor Kewedanan Rengasdengklok merupakan peristiwa heroik yang dilakukan rakyat Rengasdengklok bersama tentara PETA. Rengasdengklok menjadi sejarah karena mengibarkan bendera Merah Putih setelah Jepang menyerah kepada tentara Sekutu.

"Mungkin Rengasdengklok daerah pertama pertama di Indonesia yang berani menurunkan bendera Jepang dan menaikkan bendera Merah Putih setelah Jepang menyerah oleh tentara Sekutu," ujarnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8704 seconds (0.1#10.140)