50 Titik Kemacetan Diprediksi Hambat Arus Mudik di Jabar

Kamis, 23 Mei 2019 - 16:08 WIB
50 Titik Kemacetan Diprediksi Hambat Arus Mudik di Jabar
Ilustrasi/SINDOnews
A A A
BANDUNG - Sebanyak 50 titik kemacetan diprediksi terjadi di Provinsi Jawa Barat selama arus mudik Lebaran 2019. Puluhan titik kemacetan tersebut tersebar di jalur selatan, tengah, dan utara Jabar.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar Hery Antasari mengatakan, kemacetan disebabkan melonjaknya jumlah kendaraan yang melintas saat arus mudik hingga kendala di lapangan, seperti persimpangan jalan dan pasar tumpah.

"Sedikitnya ada 21 titik kemacetan di jalur utara yang didominasi karena adanya pasar tumpah, sisanya menyebar di jalur selatan dan tengah Jabar," ungkap Hery di Bandung, Kamis (23/5/2019).

Khusus di jalur selatan dan tengah, lanjut Hery, kemacetan umumnya terjadi akibat lonjakan jumlah kendaraan yang melintas. Bahkan, Hery memprediksi, jalur selatan mulai dari Puncak, Kabupaten Bogor hingga Banjar akan dipadati kendaraan pemudik. "Sementara kemacetan diprediksi terjadi setelah pintu tol keluar Cileunyi, Rancaekek, Nagreg, Limbangan, dan Malangbong," sebut Hery.

Hery melanjutkan, dari total jumlah pemudik yang mencapai 3,7 juta yang masuk ke wilayah Provinsi Jabar, 1,7 juta pemudik di antaranya diprediksi melintasi jalur Tol Cikampek-Palimanan (Cipali), sementara 1,2 juta pemudik lainnya melintas di jalur pantai utara (pantura).

"Sisanya, sekitar 500.000 pemudik diprediksi melintas di jalur selatan dan tengah. Jadi total sekitar 3,7 juta pemudik yang masuk ke Jabar," jelasnya.

Terkait moda transportasi umum yang akan digunakan pemudik, Hery menyebutkan, sekitar 4.400 armada bus siap mengantarkan pemudik ke berbagai tujuan di Jabar. Sedangkan kereta api, tersedia 164 rangkaian plus 58 rangkaian lokal dengan kapasitas penumpang mencapai 60.000 orang setiap harinya.

"Sementara untuk angkutan udara, sedikitnya ada 53 penerbangan dengan kapasitas kurang lebih 7.643 penumpang per harinya," sebut Hery.

Disinggung kesiapan jalan, Hery menerangkan, berdasarkan survei Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), sebanyak 37 persen jalan di Jabar butuh perbaikan. "Itu angka ketika survei sebulan lalu, mudah-mudahan sudah ada perbaikan. Jadi yang laiknya ini kurang lebih 63 persen," ujarnya.

Pihaknya pun mengantisipasi gangguan cuaca selama arus mudik berlangsung. Terlebih, hampir seluruh wilayah di Provinsi Jabar tergolong rawan bencana. Meski begitu, kata Hery, wilayah yang memiliki potensi bencana paling besar berada di tengah dan selatan Jabar.

"Meski BMKG memprediksi Juni sudah masuk kemarau, tapi tetap harus diwaspadai karena masuk dalam ekor musim penghujan. Artinya, kemungkinan masih ada hujan meskipun dalam intensitas kecil," tandasnya.

Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setyadi mengatakan, sebanyak 3,7 juta warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) diprediksi mudik ke berbagai wilayah di Jabar pada musim mudik Lebaran 2019 ini. (Baca Juga: 3,7 Juta Warga Jabodetabek Diperkirakan Mudik ke Jabar(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1248 seconds (0.1#10.140)