Jelang Lebaran, Stok Kepokmas di Jabar Dipastikan Aman

Rabu, 22 Mei 2019 - 16:59 WIB
Jelang Lebaran, Stok Kepokmas di Jabar Dipastikan Aman
Foto/Dok SINDO
A A A
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat menyatakan, stok kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) menjelang Lebaran tahun ini dipastikan aman. Selain pasokan yang mencukupi, distribusi kepokmas pun lancar.

Dengan kondisi tersebut, warga Jabar diimbau tak perlu panik atau menimbun kepokmas lebih banyak dari kebutuhan sepawajarnya untuk memenuhi kebutuhan Lebaran. "Kepada masyarakat, belanja secukupnya saja. Jangan panik karena barang pasti semua sudah lengkap, semua distribusi barang sudah ada. Sehingga, harga tetap stabil dalam kondisi wajar," jelas Iwa di Bandung, Rabu (22/5/2019).

Iwa melanjutkan, pada masa Lebaran tahun ini, pihaknya menargetkan angka inflasi di Provinsi Jabar berada pada posisi 3 persen. Sehingga, tingkat pertumbuhan ekonomi akan tetap berada di angka 5,5 persen.

Oleh karenanya, Iwa berharap, masyarakat tak perlu panik dan berbelanja sewajarnya untuk memenuhi kebutuhan Lebaran. Menurutnya, kondisi panik dapat memicu naiknya inflasi.

"Inflasi diharapkan dijaga dalam posisi tiga persen, plus minus satu. Dengan demikian, berdasarkan perkembangan inflasi, kita bisa kondisikan. Selain itu, pertumbuhan ekonomi bisa kita jaga di kondisi antara 5,5 persenan, sehingga dapat menekan kemiskinan," jelas Iwa.

Sementara itu, dalam upaya menjaga stabilitas harga kepokmas menjelang Lebaran, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar terus memantau harga kepokmas dan menggelar pasar murah bersubsidi.

Kepala Bidang Industri Akta Disperindag Jabar V.E. Sriwidayanti mengatakan, setiap pagi, pihaknya mengumpulkan data primer melalui pemantauan harga kepokmas di sejumlah pasar tradisional.

Selain mengambil data primer, pihaknya juga mengambil data sekunder dari bidang perdagangan di masing-masing dinas di 27 kabupaten/kota se-Jabar serta data lainnya dari dinas yang menangani pangan di Jabar. "Semua data kami himpun agar kami tahu perkembangan harga kebutuhan pokok," ujarnya.

Kemudian, pihaknya juga menggelar operasi pasar murah bersubsidi. Total anggaran pasar murah bersubsidi tahun ini mencapai 20 miliar yang didistribusikan kepada 27 kabupaten/kota.

Dia menyebutkan, komoditas yang disubsidi meliputi 6 jenis kebutuhan pokok, yakni beras premium, minyak goreng, telur ayam, daging ayam dan daging sapi serta gula pasir.

"Beras premium dijual Rp 6.500/kg, gula pasir Rp7.000/kg, minyak goreng Rp7.500/kg, telur ayam negeri Rp14.000/kg, daging ayam ras Rp18.500/kg, dan daging sapi beku Rp40.000/kg. Total subsidi masing-masing rumah tangga miskin Rp162.000," tandasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9500 seconds (0.1#10.140)